Misalnya, komponen yang rusak satu buah, tapi dibilang tiga. Ketiga komponen itu harus ganti yang baru. Montirnya bilang, agar cepat, pakai stok yang sudah ada di bengkel, namun orisinalitasnya diragukan.
Namun, bila kebetulan sudah punya langganan montir pinggir jalan yang jujur, apalagi sudah merupakan jaringan pertemanan, akan lebih oke.
Secara mutu, bengkel resmi memang lebih baik, tapi mahalnya lumayan, karena semua barangnya ori dan uang jasa servisnya besar.
Tapi, semuanya sebanding dengan pelayanan yang prima, ruang tunggu yang nyaman, dan juga ada makanan kecil dan minuman gratis.
Sedangkan di bengker pinggir jalan, praktis tidak ada ruang tunggu. Jika ada bangku plastik kosong, duduk saja melihat montir dengan penampilannya yang belepotan.
Namun, meskipun kita lagi tidak menyervis motor, jika si montir lagi sepi job, tak ada salahnya diajak ngobrol santai, pura-pura bertanya sesuatu.
Tentu, hal itu bisa dilakukan di tempat yang dekat tempat tinggal kita atau dekat tempat kita bekerja, yang sewaktu-waktu gampang dikunjungi.
Bila persahabatan telah terbina, tahu latar belakang si montir seperti berasal dari mana, anaknya berapa orang, dan ia pun tahu kita tinggal di mana, nanti akan lebih nyaman saat kita butuh bantuannya memperbaiki motor.
Karena sudah sering ngobrol, pada akhirnya kita akan tahu dari mana si montir tersebut belajar mengutak-atik kendaraan, serta sudah seberapa lama "jam terbangnya".
Kalau kita sudah yakin bahwa si montir itu memang piawai memperbaiki kendaraan, tak salah lagi, kita layak menjadi pelanggan setianya.
Dengan saling mengenal, pasti membuat si montir segan untuk berlaku tidak jujur. Kita juga pun tak perlu melakukan tawar menawar ongkos servis, karena biasanya tarifnya sudah standar.