Selain visi dan misi, tentu bagaimana parpol menyikapi kondisi terkini bangsa kita dengan segala tantangannya yang pelik, merupakan hal penting untuk dibahas.
Khusus untuk kampanye dalam rangka Pilpres 2024, karena pasangan capres-cawapresnya diperkirakan hanya 2 atau 3 pasang saja, diskusi panel bisa dilakukan dalam satu kali saja (tidak perlu bertahap seperti kampanye Pemilu Legislatif).
Dengan format diskusi panel atau debat ilmiah, citra kampus sebagai gudang ilmu pengetahuan, tetap dapat dipertahankan.
Tapi, jangan salah duga, seorang calon pemimpin bangsa tidak harus dituntut mampu berbicara secara ilmiah seperti seorang guru besar.Â
Malah, kemampuannya dalam bersosialisasi dengan masyarakat luas, yang lebih diperlukan. Sementara, seorang guru besar biasanya tidak gampang dipahami ucapannya oleh orang awam karena memakai bahasa tinggi.
Namun, bagaimanapun juga, logika berpikir seorang calon pemimpin haruslah terlihat. Itu yang perlu digali dalam debat antar capres di kampus.
Pada akhirnya, kedewasaan para mahasiswa untuk berpikir sehat dengan mengutamakan persatuan dan bertoleransi dengan mahasiswa lain yang berbeda pilihan politik, itulah "bingkai" kampanye di kampus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H