Karena elektabilitas Ganjar demikian tinggi, diperkirakan akan ada, bahkan mungkin beberapa partai lain yang berminat mengusungnya menjadi capres.
Tapi, itu artinya Ganjar harus punya keberanian untuk meninggalkan PDIP yang telah membesarkan namanya selama ini, termasuk berhasil menempatkannya menjadi Gubernur Jawa Tengah.
Sementara itu PDIP sudah mulai menjajaki kerjasama dengan parpol lain, setelah Puan Maharani bertemu dengan Surya Paloh, Ketua Umum Partai Nasdem (22/8/2022).
Nasdem yang sebelumnya mengatakan ada 3 figur yang masuk radarnya, yakni Ganjar, Anies, dan Andika Perkasa, kemungkinan akan ada perubahan sebagai dampak kunjungan Puan.
Sebetulnya, ada satu figur potensial lagi yang juga menuai banyak dukungan, yakni Anies Baswedan yang masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta tinggal menghitung hari.Â
Tapi, berbeda dengan Ganjar dan Sandi yang aktif di partai tertentu, Anies sama sekali bukanlah aktivis partai. Latar belakangnya adalah seorang profesional.
Namun demikian, Anies disebut-sebut bakal diusung koalisi Nasdem-PKS-Demokrat, karena seperti telah disinggung di atas, nama Anies masuk radar Nasdem.Â
Seperti Ganjar dan Sandi, pernyataan dukungan dari berbagai kelompok masyarakat dari sejumlah daerah juga mulai bermunculan untuk Anies.
Namun, dukungan terhadap Ganjar dan Sandi berada dalam kondisi ketidakpastian, mengingat belum direstui partai tempat mereka bernaung.
Kecuali, akan lain ceritanya, bila Ganjar berani pindah partai. Demikian juga Sandi bila ada partai lain yang meminang.
Sedangkan  untuk Anies, tak ada istilah pindah partai, karena memang tidak menjadi anggota partai manapun.