Itupun bisa dilakukan dalam dua kali pembayaran, yakni pada Agustus ini Rp 1,5 juta dan sisanya dibayar satu bulan berikutnya.
Rupanya, antar sesama mahasiswa bisa berbeda besar UKT-nya. Keponakan saya dikenakan biaya yang tidak setinggi sebagian temannya, karena sewaktu mengisi formulir kesediaan jumlah UKT, mengisi pada kolom Rp 0-7,5 juta.
Banyak juga yang mengisi tanpa membatasi UKT, dalam arti berapapun keputusan pihak UI, mereka tidak keberatan.Â
Awalnya saya berfikir negatif, jangan-jangan mereka yang orangtuanya lebih mampu secara ekonomi, akan lebih besar peluangnya untuk diterima.
Saya teringat, sewaktu dulu anak saya masuk kuliah, juga ada pertanyaan yang harus dijawab tentang besarnya penghasilan orangtua per bulan.
Bahkan, ada juga yang meminta informasi luas rumah yang ditempati, kapasitas listrik yang dipakai, kendaraan yang dipunyai, dan sebagainya yang bersifat mendeteksi kemampuan ekonomi orang tua.
Dari diskusi dengan beberapa orang teman, ternyata masing-masing punya strategi yang berbeda dalam mengisi formulir yang berkaitan dengan penghasilan orangtua calon mahasiswa.
Ada yang sengaja membesarkan penghasilan agar peluang diterima lebih tinggi. Ada yang sengaja mengecilkan, agar biaya kuliah jadi rendah. Tapi, saya sendiri memilih mengisi apa adanya, tidak melebihkan, tidak mengurangi.