Mobil bisa masuk ke dalam kebun, tapi hanya sampai area khusus parkir. Setelah itu kami harus berjalan kaki.
Karena saya sudah membayar mahal, wajar dong saya berharap akan mendapatkan sesuatu yang "lebih", seperti objek wisata lain yang sudah dikelola secara profesional.
Soalnya, saya terlanjur underestimate bahwa objek yang dikelola pemda, biasanya kalah bagus dibanding yang dikelola pihak swasta.
Untunglah, dugaan saya keliru. Sekarang berbagai taman di Kebun Raya terlihat lebih indah, lebih bersih, dan prasarananya juga lumayan.
Kebun Raya sangatlah luas, ada sekitar 87 hektar. Barangkali membutuhkan waktu seharian jika ingin semua sudut kebun dijelajahi.
Sekarang juga banyak pengunjung yang menjadikan Kebun Raya sebagai tempat berolahraga, terutama bersepeda.
Setelah melihat denah Kebun Raya yang dipajang di papan kecil di beberapa titik, saya memutuskan melangkah ke Taman Meksiko.
Saya tidak tahu apakah taman ini termasuk fasilitas baru, tapi saya sendiri belum pernah ke sana.
Tertarik dengan nama Mexico-nya, ternyata di taman tersebut memang banyak ditumbuhi tanaman yang biasa ditemukan di negara terbesar di Amerika Tengah tersebut.
Tanaman kaktus dalam ukuran besar dan indah cukup dominan di taman yang bernuansa gurun tersebut. Kaktus yang ada terdiri dari berbagai jenis.