Saya sempat terlibat ngobrol-ngobrol informal dengan beberapa teman yang punya jabatan di divisi yang menangani "human capital" (sebelumnya disebut dengan sumber daya manusia), baik di perusahaan milik negara maupun di swasta.
Salah satu kesimpulan yang dapat saya tarik dari obrolan tersebut adalah bahwa loyalitas para fresh graduate yang mereka rekrut dalam 10 tahun terakhir ini, loyalitasnya relatif lebih rendah ketimbang generasi sebelumnya.
Dalam hal ini, yang dimaksud dengan loyalitas adalah kesetiaan seorang pekerja untuk berkarir dalam jangka panjang di tempat mereka mendapatkan pekerjaan.
Pada generasi sebelumnya, bukan tidak ada karyawan yang resign karena memperoleh pekerjaan di tempat lain, tapi secara persentase terhitung sangat rendah.
Apalagi, bagi mereka yang diterima di BUMN yang tergolong mapan, seperti bank-bank milik negara, Pertamina, Telkom, dan sebagainya, sangat banyak yang bekerja hingga masa pensiun tiba.
Bukan berarti gaji di perusahaan tersebut terbilang besar. Pada awalnya ya standar saja sesuai rata-rata di banyak perusahaan.Â
Namun, seiring dengan kenaikan posisi, ditambah pembagian bonus bila target terpenuhi, kesejahteraan karyawan pun meningkat.
Nah, adapun anak muda sekarang gampang sekali gonta-ganti pekerjaan. Inginnya saat awal karir pun sudah dapat tempat yang bergaji tinggi.
Sehingga, sambil mereka bekerja di suatu perusahaan, mereka tetap rajin mencari informasi lowongan kerja di tempat lain yang tingkat gajinya lebih tinggi.
Sebagai contoh, anak saya sendiri yang lulus kuliah pada tahun 2018. Sekitar 2 bulan setelah itu, anak saya mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan jasa konsultan manajemen.