Saya tidak berani mendebat istri saya karena soal harga barang kebutuhan pokok, tentu ia lebih tahu dari saya. Istri saya memang sering berbelanja ke pasar tradisional maupun pasar swalayan.
Saya hanya ingin mengkritisi istilah "stabil" yang digunakan Mendag. Apakah sekadar menghibur masyarakat saja?Â
Jangan sampai pejabat di era reformasi ini meniru pejabat di era orde baru. Dulu, pemerintah sangat pintar menggunakan istilah yang terkesan bagus.
Contohnya, ketika pemerintah menaikkan harga, tak pernah memakai istilah "kenaikan harga", tapi diperhalus dengan "penyesuaian harga".
Bagaimanapun juga, istilah tak kan berarti apa-apa. Toh, pada akhirnya yang merasakan pahitnya menghadapi gejolak harga kebutuhan pokok, ya rakyat banyak, terutama kelas menengah ke bawah.
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H