Demikian pula mahasiswa jurusan akuntansi. Dulu, membuat laporan keuangan pakai alat bantu kalkulator dan mesin hitung. Jurnal pembukuan berupa debit dan kredit dilakukan secara manual.
Sekarang, semuanya dibantu oleh sistem. Jika di bangku kuliah, software akuntansi tidak dipraktikkan, sewaktu nantinya telah masuk dunia kerja, para alumni akuntansi akan kagok.
Makanya, seorang mahasiswa jangan terkungkung dengan bidang studinya saja, tapi harus menjadi "anak gaul" dalam konotasi yang positif.Â
Tentu, maksudnya anak gaul bukan untuk dugem, melainkan terbuka mata dan telinganya dalam menyerap apa yang berkembang di tengah masyarakat, terutama perkembangan teknologi informasi (TI).
Tidak harus kuliah di jurusan TI, tapi paling tidak, apapun jurusan kuliahnya, jangan sampai gagap teknologi (gaptek). Kemampuan menggunakan peralatan yang berkaitan dengan TI menjadi mutlak, dan itu bisa dipelajari secara mandiri.
Paling tidak, mampu mengoperasikan atau menggunakan aplikasi yang berkaitan dengan bidang limu yang sedang dipelajari di bangku kuliah.
Sehingga, begitu lulus sebagai sarjana, sudah siap untuk bekerja dengan cara terkini. Cara dimaksud adalah dengan menggunakan peralatan dan aplikasi TI yang digunakan di tempat bekerja.
Ambil contoh, sebuah perusahaan besar yang menerima fresh graduate dari sarjana ekonomi, psikologi, komunikasi, teknik industri, dan teknik informatika.
Kemungkinan besar yang lulusan ekonomi ditempatkan di divisi pemasaran, yang lulusan psikologi di divisi sumberdaya manusia, lulusan teknik industri di divisi operasioanal dan lulusan teknik informatika di divisi TI.
Tapi, cara kerja semua divisi tak terlepas dari penggunaan teknologi. Divisi pemasaran banyak melakukan promosi secara online, demikian pula divisi lainnya.
Contoh lain, seorang dokter yang tak mengikuti pekembangan TI akan ketinggalan zaman. Bukankah sekarang dokter menuliskan resep atau jenis pemeriksaan lab dari laptop atau PC saja yang terhubung ke apotik, lab dan ke meja kasir di sebuah rumah sakit?