Aktivitas berbelanja merupakan sesuatu yang lumrah untuk memenuhi kebutuhan kita, baik kebutuhan rutin maupun yang bersifat insidentil. Apa saja yang penting kita perhatikan saat berbelanja?
Jangan hanya terfokus kepada barang yang kita beli. Baik pembelian secara online maupun offline, penting kiranya kita memastikan bahwa limbahnya harus yang tergolong ramah lingkungan.
Sering saat menerima paket barang yang kita pesan sebelumnya, kita hanya terfokus pada barang yang ada dalam bungkusan. Kita meneliti apakah barangnya persis seperti yang kita inginkan.
Lalu, segala macam benda yang melilit barang tersebut dengan tenangnya kita buang ke tong sampah atau langsung ke bak sampah di depan rumah.
Buat apa kita berpikir jauh-jauh tentang sampah, bukankah besok paginya petugas pengangkut gerobak sampah akan membersihkan bak sampah kita? Kita pun beranggapan masalah sampah sudah selesai.
Namun, sebagai warga yang peduli dengan kualitas lingkungan hidup, pola pikir dan tingkah laku kita sebaiknya diubah menjadi lebih peduli lingkungan.
Maka, saat membuka paket coba perhatikan apa saja benda yang terdapat di bungkusan barang. Bila berupa selotip, lakban, kantong plastik, dan bubble wrap, semua itu tidak termasuk yang ramah lingkungan.
Atau, karena ketentuan pembatasan sosial sejak pandemi, sering kita memesan makanan secara online dengan kemasaan berupa styrofoam. Inipun kurang bagus.
Sebetulnya, pihak penjual dan pengirim barang yang peduli lingkungan seharusnya sudah mengetahui cara membungkus yang lebih ramah lingkungan.
Caranya bisa dengan menggunakan kertas koran bekas, guntingan kertas, kardus, kain, dan bahkan bisa berupa daun. Ada juga yang relatif belum banyak dikenal, yakni dengan kertas honeycomb.