Sebuah keputusan penting diambil Dorce pada tahun 1983 ketika memutuskan untuk melakukan operasi ganti kelamin menjadi seorang wanita.
Operasi tersebut dilakukan di Surabaya oleh ahli bedah plastik Prof. Dr. dr. Djohansjah Marzoeki dengan tim yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu (bedah, urologi, jiwa, andrologi, dan sebagainya).
Soal Dorce melakukan operasi ganti kelamin, tentu harus kita hargai, meskipun pro dan kontra di masyarakat tak terhindarkan. Itulah pilihan hidup Dorce dengan segala konsekuensi yang tentu telah diperhitungkannya secara matang.
Terlepas dari pro-kontra di atas, perjuangan Dorce yang sangat gigih dalam meraih puncak kejayaannya sebagai artis, patut menjadi teladan bagi para remaja yang berniat berkarir di dunia hiburan.
Dorce berhasil membuktikan bahwa ia seorang entertainer sejati yang serba bisa, mulai dari menyanyi, menari, melawak, presenter televisi, bintang film, dan sebagainya.
Pada 2005-2009, Dorce bahkan punya acara sendiri di salah satu stasiun televisi yang dinamakan "Dorce Show". Ia disebut-sebut sebagai Oprah Winfrey-nya Indonesia.
Tapi, seperti juga kebanyakan artis lainnya, setelah masa kejayaannya berlalu, nama Dorce Gamalama pun mulai dilupakan masyarakat.
Sampai kemudian, media massa kembali ramai dengan foto-foto dan berita Dorce yang terkapar sakit. Dikabarkan bahwa Dorce sakit ginjal, gula dan alzheimer (penyakit yang mengakibatkan daya ingat menurun tajam).
Sempat beredar video Dorce yang mengungapkan keinginannya agar bila nanti meninggal dunia, bisa dimakamkan sebagai seorang muslimah (wanita muslim).
Dorce akhirnya berpulang ke rahmatullah pada Rabu pagi (16/2/2022) di RSPP Pertamina, Simprug, Jakarta Selatan, dalam usia 58 tahun
Namun, keinginan Dorce agar dimakamkan sebagai perempuan tidak terkabul. Sesuai dengan pendapat para ahli agama, karena Dorce dilahirkan sebagai laki-laki, maka juga dimakamkan sebagai laki-laki.