Sudah setahun saya menyimpan keinginan untuk menjajal jalan tol Bakauheni-Palembang, yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera.Â
Pembangunan tol Bakauheni-Palembang temasuk cepat penyelesaiannya dibandingkan ruas lainnya di Sumatera. Hanya ruas Pekanbaru-Dumai, Binjai-Tebing Tinggi dan Banda Aceh-Sigli yang juga sudah beroperasi.
Jalan tol Bakauheni-Palembang tersebut telah digunakan sejak sekitar setahun lalu. Jadi, dari Jakarta ke Palembang sudah bisa sepenuhnya lewat jalan tol plus kapal untuk menyeberangi Selat Sunda.
Alhamdulillah, akhirnya, keinginan saya buat menjajal jalan tol tersebut kesampaian juga pada Senin (20/12/2021) lalu.
Tujuan saya sebetulnya ke Payakumbuh, Sumatera Barat, untuk suatu keperluan keluarga. Kebetulan ada saudara sepupu saya bersama suaminya yang akan mengendarai mobil dengan tujuan yang sama dan mengajak saya ikut.
Sebelum ada jalan tol Bakauheni-Palembang, pilihan utama bagi pengendara mobil pribadi lewat Bakauhehi-Kotabumi-Lahat-Lubuk Linggau-Muaro Bungo dan Padang. Jalur ini disebut juga jalur tengah.
Ada pula jalur barat lewat Bengkulu, tapi jarang dilalui kendaraan tujuan Padang karena jalannya lebih kecil dan di beberapa tempat agak lama menemukan pom bensin.
Sedangkan kalau lewat Palembang, sebelum ada jalan tol disebut sebagai lintas timur, menjadi pilihan utama bagi kendaraan yang ke Pekanbaru dan Medan, tapi bukan yang ke Padang.
Bagi yang pertama kali menjajal tol dari Bakauheni ke Palembang, dan sudah terbiasa melewati jalan tol di Pulau Jawa, jangan langsung tancap gas begitu memasuki tol.
Pengalaman saya yang juga sudah menjajal jalan tol Trans Jawa (Jakarta-Surabaya pulang pergi), ternyata agak berbeda dengan Trans Sumatera.