Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kiprah Klub Milik Selebriti di Liga 2, Uang Bukan Segalanya

23 Oktober 2021   17:01 Diperbarui: 24 Oktober 2021   06:04 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan sepak bola di negara kita semakin menarik untuk diamati.  Kompetisi Liga 2 yang dulunya dipandang sebelah mata, sekarang sama menariknya dengan kompetisi di kasta tertinggi, Liga 1.

Apalagi kalau bukan karena beberapa klub Liga 2 diakuisisi oleh selebriti. Media massa dan media sosial dibuat heboh ketika  Raffi Ahmad, pembawa acara di televisi yang sekarang tajir sebagai YouTuber, membeli klub sepak bola.

Klub tersebut adalah Cilegon United FC. Sekarang nama klub sudah berganti menjadi RANS Cilegon FC, mengacu pada nama RANS Entertainment sebagai "kerajaan bisnis"-nya Raffi.

Tak lama setelah itu, Atta Halilintar yang juga YouTuber yang pada tahun 2019 tercatat dengan pengikut terbanyak se Asia Tenggara, juga mengikuti jejak Raffi.

Atta mengakuisi klub Liga 2 lainnya, yakni PSG Pati. Hanya saja, klub ini masih menggunakan nama yang sama pada kompetisi Liga 2 yang sekarang tengah bergulir.

Sebetulnya, sebelum Raffi dan Atta, Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo, membeli saham klub Liga 2 Persis Solo.

Memang bukan Kaesang sendiri saja yang jadi "bos" Persis. Nama Menteri BUMN pun, Erick Thohir, disebut ikut membeli saham Persis.

Kaesang dan Erick bisa jadi tidak tergolong seorang selebriti, tapi yang jelas beliau-beliau adalah orang terkenal.

Persis bergerak cepat dengan mendatangkan banyak pemain bintang yang telah berpengalaman merumput di Liga 1. 

Tentu hal yang sama juga dilakukan oleh RANS Cilegon FC dan PSG Pati, yakni berburu pemain yang diperkirakan akan mampu membawa klubnya promosi ke Liga 1.

Ada satu lagi klub yang perlu diulas, yakni Dewa United, meskipun publikasinya di media massa tidak segencar klub-klub di atas. 

Klub yang dulunya bernama Martapura FC dan bermarkas di Martapura, Kalimantan Selatan, ini disebut-sebut dimiliki oleh Rendra Soedjono, seorang pembawa acara siaran langsung pertandingan sepak bola di layar kaca.

Memang, Rendra tidak sendiri, karena juga tercatat nama Kevin Hardiman yang ikut mengakuisisi Martapura FC.

Dengan kehadiran para pesohor tersebut di sejumlah klub Liga 2, membuat kompetisi lebih bergairah. Ada yang menyebut sebagai Liga 2 dengan rasa Liga 1.

Adapun pemain yang lama malang melintang di Liga 1 yang sekarang bermain di Liga 2, yang paling banyak dimiliki oleh Persis Solo.

Pemain dimaksud antara lain Abduh Lestaluhu, Alfath Faathier, Sandi Sute, Miftahul Hamdi, Ferdinand Sinaga, Marinus Wanewar, serta pemain naturalisasi seperti Fabiano Beltrame dan Beto Goncalves.

Kemudian, di RANS Cilegon FC ada nama-nama Hamka Hamzah, Asri Akbar, Patrich Wanggai, dan pemain naturalisasi Christian Gonzales yang sudah tergolong tua sebagai pemain bola. 

PSG Pati merekrut pemain yang dulu bersinar di Liga 1 seperti Zulham Zamrun dan bintang muda timnas U-19, Sutan Zico.

Sedangkan Dewa United memiliki pemain mantan Liga 1, seperti Jajang Sukmara, Yustinus Pae, dan pemain naturalisasi Herman Dzumafo Epandi.

Ketika tulisan ini diketik, Liga 2 sudah bergulir dengan masing-masing klub telah bertanding beberapa kali.

Meskipun masih sulit untuk memprediksi hasil akhir berupa klub mana yang akan berpromosi ke Liga 1, tapi menarik mengamati sepak terjang yang telah ditunjukkan klub selebriti.

Persis Solo dan PSG Pati tergabung di Grup C bersama 4 klub lainnya, yang masing-masing klub telah memainkan 4 pertandingan.

Ternyata Persis yang bertabur bintang, untuk sementara kalah peringkat dengan PSCS Cilacap. Persis bertengger di peringkat 2 dengan hasil 2 kali menang dan 2 kali seri.

Yang mengecewakan, untuk tidak mengatakan hancur lebur, adalah klubnya Atta Halilintar, PSG Pati.

PSG berada di dasar klasemen alias peringkat terbawah. Dalam 4 kali laga, PSG belum pernah menang, 1 kali seri dan 3 kali kalah.

Berikutnya kita lihat RANS FC dan Dewa United yang tergabung di Grup B bersama 4 klub lainnya.

Hasilnya, Dewa United paling moncreng dengan meraih posisi puncak pada klasemen sementara, dengan selalu menang pada 4 kali pertandingan.

Adapun RANS Cilegon FC berada di peringkat 3, di bawah Dewa United dan Pesekat Tegal.

Dari 4 kali bermain, klub milik Raffi Ahmad itu membukukan 2 kali kemenangan, 1 kali seri dan 1 kali kalah.

Sekali lagi, kompetisi masih panjang dan segala kemungkinan bisa saja terjadi.

Tapi, keliru kalau mengira uang adalah segalanya dalam mengelola sebuah klub sepak bola.

Fasilitas yang bagus, nilai kontrak pemain yang tinggi dan iming-iming bonus yang berlimpah, tidak serta merta akan membuahkan hasil.

Perlu keseriusan bagi selebriti bila ingin klubnya bukan sekadar untuk berhura-hura dan bukan sekadar untuk bahan konten media sosialnya.

Serius bukan saja untuk berkorban dana, tapi juga waktu, tenaga, dan mau belajar tentang seluk beluk mengelola sebuah klub.

Dan yang tak kalah penting, harus ada kesamaan visi agar terbetuk chemistry yang klop antar sesama pemain, antar pemain dengan tim pelatih, dan juga antar pemain, pelatih, pihak manajemen klub, dan semua personil pendukung lainnya.

.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun