Untuk mengejar tubuh yang tidak gemuk itulah yang menyebabkan menjamurnya pusat kebugaran jasmani atau klub fitness di berbagai kota besar.
Artinya, kemakmuran memang harus diupayakan, makan enak sih boleh-boleh saja, tapi dimbangi dengan fitness agar tidak  kegemukan.
Kembali ke ucapan basa basi saat bertemu teman lama, kalau memang si teman tersebut makin gemuk, mending tak usah dibahas.
Yakinlah si teman itu sudah menyadari bahwa tubuhnya gemuk dan sedang menjalankan program tertentu untuk menurunkan berat badannya.
Biasanya, kalau masih memaksakan ngomong "makin gemuk aja", si teman yang merasa tidak makin gemuk, ada yang membantah dengan mengajukan data berat badannya selama beberapa bulan terakhir.
Mungkin percuma saja bantahan seperti itu, karena kalau kesannya memang gemuk, orang lain tak gampang menerima bantahan tersebut.
Tapi, paling tidak, dengan bantahan itu, sudah pertanda bahwa ia tak senang disebut makin gemuk. Lawan bicaranya harus mengalihkan topik pembicaraan.
Ada juga orang yang netral, dibilang makin gemuk, hanya senyum simpul penuh arti. Tidak membantah, tidak pula membenarkan.
Sedangkan orang yang berbesar hati mengakui ia makin gemuk, juga ada. Mungkin ia akan merespon bahwa ia lagi sibuk, jarang olahraga dan sering ikut acara makan-makan.
Namun, ketahuilah, mereka yang berbesar hati itu, pada dasarnya juga tak senang dibilang makin gemuk. Tapi, ia pintar menyembunyikan rasa tak senangnya.
Kalau ada orang yang gembira dibilang makin gemuk, hanya segelintir saja, yakni yang dulunya sering diledek teman-temannya sebagai berbadan krempeng, ceking, dan kata lain yang sama artinya.