"Makin gemuk aja", merupakan kata yang sering terucap antar dua orang teman yang sudah sekian lama tidak berjumpa.Â
Tentu, sebelumnya didahului oleh pertanyaan apa kabar dan bersalaman atau cipika-cipiki (jika kondisi normal, bukan saat pandemi).
Bagi yang melontarkan kalimat "makin gemuk aja" tersebut, bisa jadi tujuannya semacam basa basi untuk mencairkan suasana.Â
Atau, memang karena jujur dan ia merasa merasa kaget melihat temannya yang semakin gemuk dibandingkan saat bertemu sebelumnya.
Si teman yang melontarkan kalimat tersebut tidak menyadari bahwa ucapannya itu bukanlah ucapan yang diharapkan oleh teman lamanya yang baru berjumpa lagi itu.
Bahkan, tujuannya boleh jadi justru untuk melontarkan pujian, menyenangkan hati teman sendiri. Bukankah bagi sebagian orang menganggap gemuk identik dengan makmur?
Maka, ucapan makin gemuk aja malah berarti positif, karena sama dengan pujian bahwa seseorang makin makmur aja.
Apalagi kalau yang gemuk itu masih anak-anak atau remaja, bikin gemes. Berkemungkinan besar anak yang gemuk itu punya orang tua yang tergolong kaya.
Masalahnya, di zaman sekarang penampilan fisik menjadi penting. Dalam hal ini, gemuk bukanlah salah satu kriteria agar seseorang layak disebut ganteng atau cakep.
Justru, ucapan "makin langsing aja" akan membuat hati seorang cewek berbunga-bunga. Cowok pun senang disebut makin langsing (asal tidak kurus banget).