Maksudnya, kita harus disiplin melakukan pengeluaran sesuai pemasukan yang kita terima. Jangan sampai "besar pasak daripada tiang" alias tekor dalam berbelanja.
Mereka yang berutang, tidak selamanya sebagai orang yang tekor. Bila si pengutang sudah mengukur bayang-bayang sepanjang badan, artinya ia sudah punya kalkulasi akan mampu mengembalikan utang tersebut sesuai yang diperjanjikan.
Bila ia tak yakin mampu mengembalikan, tapi tetap nekat berutang melalui pinjol ilegal, ibaratnya ia telah siap untuk bunuh diri.
Masalahnya, ketika "bunuh diri" menjadi pilihan, yang kena teror oleh pinjol ilegal bisa merembet ke keluarga dan ke teman-temannya.
Terhadap mereka yang betul-betul tak punya uang buat sekadar makan sehari-hari, menjadi tantangan bagi warga sekitar dan aparat pemerintah setempat, untuk lebih meningkatkan kepedulian sosial.
Jangan biarkan ada tetangga kita yang kelaparan, sementara kita mampu untuk makan kenyang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H