Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kesibukan yang Mengasyikkan Saat Pensiun, Untung Ada Kompasiana

12 Agustus 2021   06:57 Diperbarui: 12 Agustus 2021   07:02 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penulis tua|Rizali Rahman/Banjarmasin Post, via lakonhidup.com

Keuntungan besar terjadi ketika pinjaman sudah lunas, punya kios atau rumah yang makin naik nilainya sesuai kenaikan harga tanah dan sekaligus menerima uang sewa secara periodik.

Kedua, setelah membahas soal penghasilan, hal yang berkaitan dengan kualitas kehidupan berikutnya adalah soal kesehatan. Pada usia pensiun, umumnya kesehatan seseorang makin menurun. 

Ciri-ciri fisik pun memperlihatkan adanya penurunan fungsi panca indra. Penglihatan dan pendengaran sudah tidak sejernih saat muda dulu. 

Selain itu, postur tubuh mulai gemuk dengan perut yang buncit. Rambut mulai menipis, bila masih lebat, justru warnanya yang berubah, karena sudah meninggalkan "dunia hitam" (baca: penuh uban).

Banyak senior saya yang belum lama pensiun, tapi mengidap penyakit yang berat seperti stroke, mendapat serangan jantung, gagal ginjal, diabetes, pengapuran tulang, dan sebagainya.

Akibatnya, setiap mau makan enak, seorang pensiunan harus berhitung, seberapa takarannya yang tidak membahayakan bagi tubuhnya.

Nah, cara menyiasatinya, sejak beberapa tahun sebelum pensiun, harus dibiasakan melakukan general check up agar bisa mendeteksi potensi penyakit. Kalaupun memang sakit, bila masih pada tahap dini, juga lebih gampang penyembuhannya.

Menerapkan pola hidup sehat dengan memperhatikan kecukupan gizi, rutin berolahraga yang bebannya disesuaikan dengan usia, serta cukup istirahat, mutlak diperlukan. 

Ketiga, kualitas kehidupan berkaitan pula dengan kegiatan sehari-hari. Ketiadaan aktivitas akan berdampak pada ketahanan mental, dan berikutnya akan mempengaruhi kesehatan secara fisik. 

Yang dimaksud aktivitas tidak selalu berarti dalam rangka mendapatkan uang, seperti sebelum pensiun. Tapi, bila memang berbakat melakukan usaha rumahan, menjadi guru les atau dosen tidak tetap, bagus-bagus saja bila tetap mencari nafkah.

Pada dasarnya, sepanjang simpanan saat bekerja sudah mencukupi, apalagi bila ditambah passive income dari bunga deposito dan obligasi (imbal hasil dalam sistem syariah), maka kegiatan yang dilakukan agar diniatkan sebagai pengisi waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun