Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Klub Bola Milik Artis, Cari Sensasi atau Prestasi?

10 Juni 2021   17:00 Diperbarui: 10 Juni 2021   17:00 899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ternyata sejumlah artis papan atas di negara kita punya kekayaan yang luar biasa. Apa yang dulunya hanya bisa dilakukan seorang konglomerat, sekarang bisa juga dilakukan seorang artis.

Sebelum maraknya media sosial, sebetulnya masa kejayaan seorang artis tergolong singkat. Jika si artis tidak pintar-pintar mengelola uang yang diperolehnya saat berjaya, bisa jadi ia akan kesulitan di hari tua.

Tapi, sekarang ini, banyak artis yang cerdas mempertahankan popularitasnya. Kalaupun si artis tidak lagi sering membintangi sinetron atau film, ia bisa membuat panggung sendiri melalui akun media sosialnya.

Akun si artis tersebut akan dibanjiri penggemar bila kontennya bersifat sensasional. Makanya, pundi-pundi artis cerdas ini seakan tak terbatas. 

Apalagi jika ditambah dengan kepintaran menginvestasikan uangnya di instrumen keuangan yang memberikan return yang bagus, si artis akan makin tajir aja.

Atau, bisa juga si artis terjun langsung membuka suatu bisnis. Biasanya bisnis yang digeluti artis masih di seputar dunia hiburan, kuliner, atau fashion.

Namun, sekarang ada perkembangan baru, beberapa artis mengakuisisi klub sepak bola profesional. Klub profesional jelas harus dilihat dari kacamata bisnis, karena label "profesional"-nya.

Masalahnya, kalau boleh jujur, mayoritas klub sepak bola di negara kita, selama ini hanya mendatangkan kepuasan pribadi bagi pemiliknya yang gila bola atau hobi sepak bola, bukan menjadi sumber penghasilan.

Justru, memiliki klub bola identik dengan kesediaan untuk menggelontorkan dana jumbo tanpa berharap modal tersebut akan kembali lagi.

Di antara semua klub di Indonesia, baru Bali United yang dikelola dengan manajemen yang baik, meniru yang dilakukan klub-klub Eropa. Bali United menjadi satu-satunya klub di Asia Tenggara yang sudah go public, sehingga masyarakat bisa membeli sahamnya.

Markas Bali United di Gianyar, Bali, juga dilengkapi merchandise store resmi yang cukup luas dan nyaman. Juga ada restoran bernuansa klub Bali United dan beberapa spot untuk pengunjung berfoto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun