Namun, diam-diam, karena sentimen ke-Asia-an saya, saya bersimpati pada tim Turki. Bukankah Turki terletak di dua benua, Asia dan Eropa?
Memang, Turki tidak banyak yang menjagokan, namun siapa tahu akan menjadi kuda hitam. Laga perdana Euro 2020 akan mempertemukan Turki melawan salah satu favorit juara, Italia, akan menjadi faktor penentu bagi nasib Turki selanjutnya.
Tidak ada yang mustahil dalam sepak bola. Lapangan hijau sering disebut sebagai panggung drama terbesar. Makanya, bagi saya tak begitu penting negara mana yang juara, sepanjang saya bisa menikmati drama tersebut.
Toh, soal cinta, sekali lagi saya cinta mati timnas Indonesia. Tak bisa ditawar lagi dan tidak akan pindah ke lain hati.
Malam ini, saya akan fokus pada pertandingan timnas senior Indonesia versus Vietnam di Dubai, Uni Emirat Arab.Â
Semoga para pemain kita (yang mayoritas diisi pemain berusia di bawah 23 tahun) semakin bersinar dengan menggulung Vietnam, setelah empat hari lalu menahan imbang Thailand 2-2 .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H