Mohon maaf kalau judul di atas tidak nyambung atau tidak logis. Semua orang juga tahu kalau Indonesia bukan di Eropa, sehingga timnas Indonesia, sehebat apapun prestasinya, tak bakal berlaga di Piala Eropa.
Tapi, cinta mati saya pada timnas Indonesia memang tidak logis. Dengan segala carut marutnya, saya masih saja setia menjagokan timnas setiap kali bertanding. Meskipun ketika berdoa, saya sudah menduga apa jawaban dari "atas".
Jadi, yang saya ingin tulis di sini, sebagai penggemar sepak bola, tentu saja saya berencana menonton pertandingan di turnamen Euro 2020 melalui layar kaca.
Lalu, tim mana yang saya pegang? Ini yang saya bingung, sehingga setelah mengingat dan sebagainya, menimbang dan sebagainya, saya memutuskan untuk bersikap netral.Â
Memang, dari referensi yang saya baca, ada 5 negara yang difavoritkan untuk menggondol trofi PialaEropa kali ini, yakni Inggris, Perancis, Portugal, Italia dan Jerman.
Di Indonesia sendiri saya tidak tahu apakah ada penggemar fanatik dari timnas Inggris atau negara-negara lain yang berlaga di Piala Eropa. Soalnya, yang saya tahu, penggemar fanatik di negara kita adalah untuk klub-klub besar di Eropa, bukan tim nasional.
Dan berbicara para bintang yang bermain di klub, berarti berbicara pemain lintas negara, karena sumber pemainnya berasal dari berbagai penjuru. Yang penting, asal klub berani membayar super mahal, menggaet pemain superstar bukan lagi perkara sulit.
Hebatnya, di Indonesia, bila sudah sama-sama jadi pendukung suatu klub, gontok-gontokan soal politik bisa langsung hilang. Makanya, pendukung PDIP dan Partai Demokrat bisa sama-sama kompak mendukung Liverpool atau Manchester United.
Padahal, petinggi PDIP sudah menyatakan, ada 2 partai yang tidak mungkin bekerjasama dengan PDIP, yakni Partai Demokrat dan PKS.Â
Baik, di antara kelima negara favorit di atas, meskipun tadi saya sudah memutuskan bersikap netral, dalam hati saya berharap kali ini ada keberuntungan buat tim Inggris.
Alasan saya sederhana, Liga Inggris sering disebut-sebut sebagai liga terbaik di dunia. Masak tidak berimbas ke prestasi timnasnya? Lagipula, dari kelima negara di atas, hanya Inggris yang belum pernah mencicipi gelar juara.
