Berita seputar tenggelamnya KRI Nanggala 402 telah mengharubirukan kita semua. Bayangkan kalau kita punya hubungan kekeluargaan yang dekat dengan salah satu personil yang ikut pada misi yang sangat penting bagi negara, namun berakhir dengan bencana itu.
Memang belum jelas betul status masing-masing personil yang jumlahnya ada 53 orang tersebut, walaupun Panglima TNI secara resmi menyatakan para pahlawan bangsa itu telah gugur semuanya.
Sebagai contoh, kompas.id (25/4/2021) menuliskan kisah Gresilia (26 tahun), istri dari Sersan Satu Elektro Komunikasi Rusdiansyah Rahman yang bertugas sebagai juru pompa di kapal selam KRI Nanggala 402.
Ibu muda yang baru melahirkan putra pertamanya 17 hari yang lalu itu berkeyakinan suaminya masih hidup dan berharap keyakinannya itu menjadi kenyataan.
Keluarga Gresilia sempat emosi ketika ada petugas dari instansi pemerintah setempat berniat membantu memasang tenda di rumah duka dan menyiapkan sarana pemakaman.
Dukungan moral bagi keluarga yang kehilangan orang yang dicintainya karena musibah yang menimpa KRI Nanggala 402 memang sudah dilakukan oleh pihak terkait. Bahkan ada tim psikolog yang bertugas mendatangi masing-masing keluarga.
Pemberitaan di media massa pun bernada positif dalam arti memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya bagi para awak kapal selam tersebut. Banyak sekali kata-kata penghormatan bagi pahlawan bangsa yang gugur dalam tugas mulia itu.
Kemudian terbetik pula berita bahwa sedang diproses kenaikan pangkat penghargaan bagi semua personil yang telah menunjukkan pengabdiannya yang luar biasa.
Berita lain lagi, pemerintah akan menjamin pendidikan putra-putri prajurit KRI Nanggala 402 hingga menyelesaikan pendidikan level S1.
Sangat mungkin juga nantinya, keluarga yang ditinggalkan akan menerima uang dari pihak asuransi atau dari instansi lain. Atau, sesuai ketentuan yang berlaku tentu akan ada hak-hak lain yang akan diterima ahli waris.
Tapi, semua itu belum cukup atau tidak setimpal dengan betapa pahitnya yang dirasa oleh mereka yang kehilangan putra, suami, ayah, atau saudaranya tercinta yang terjadi di bulan suci bagi umat Islam ini.Â
