Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mau Bikin Resepsi Pernikahan? Jangan Kecewa Bila Banyak yang Tak Datang

7 Februari 2021   08:00 Diperbarui: 7 Februari 2021   09:17 1008
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok, AntaraFoto/Moch Asim, dimuat kontan.co.id

Ada juga orang yang tak enak hati bila tak bertemu langsung si pengundang. Jika sangat ingin bertemu tapi tidak di acara resepsi, solusinya adalah datang ke rumah yang punya hajat 2 hari sebelum atau 2 hari setelah acara. Tentu penyerahan amplop, ucapan selamat, doa restu, dan permohonan maaf tidak bisa hadir di resepsi, disampaikan di rumah tersebut.

Nah, sebaliknya, jika kita berada di sisi pihak pengundang, mengingat uraian di atas, tak usah kecewa bila para undangan banyak yang tidak datang. Mohon dimaklumi saja, meskipun sudah dituliskan acara akan mengikuti protokol kesehatan, karena mereka khawatir tetap terjadi kerumunan, mungkin saja banyak yang ketakutan.

Sebagai konsekuensinya, jangan pula kecewa bila jumlah amplop yang diterima tidak seperti yang diharapkan. Meskipun demikian, jumlah amplop memang tidak identik dengan jumlah tamu yang datang. Ada rombongan yang datang 5 orang, tapi amplopnya 1 saja. Tapi, ada pula yang datang 1 orang, amplopnya 3, karena ada 2 orang menitipkan amplop.

Bila mereka yang tidak datang, tidak pula menitipkan amplop, hanya berkirim pesan singkat menyampaikan ucapan selamat dan doa restu, tanpa meminta nomor rekening, tetap perlu disyukuri. Bukankah di undangan yang ditulis adalah "mohon doa restu"? 

O ya, ngomong-ngomong, keengganan memenuhi undangan resepsi pernikahan tersebut mirip dengan hal lain. Misalnya, kita tak usah sungkan untuk tidak membesuk kerabat yang sakit atau tidak melayat ke rumah kerabat yang meninggal dunia. Meskipun misalnya, yang sakit atau yang meninggal itu, bukan karena Covid-19.

Masalahnya, itu tadi, kita memang diimbau menghindari kerumunan. Maka, bagi yang sakit atau yang kerabatnya meninggal dunia, mohon diterima kondisi seperti ini dengan lapang dada. Justru itu demi keselamatan bersama.

dok, AntaraFoto/Moch Asim, dimuat kontan.co.id
dok, AntaraFoto/Moch Asim, dimuat kontan.co.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun