Teliti lagi karakter si cowok, mungkin ia memang bertipe introvert, kurang pede, bukan berasal dari keluarga yang berada, atau mungkin tingkat religiusitasnya demikian tinggi, sehingga ia perlu "dipancing".
Cara memancingnya, saat lagi berduaan dan suasananya nyaman, ajukan saja pertanyaan tentang planning-nya buat masa depan. Jika tidak terpancing, tak ada salahnya bertanya yang lebih spesifik umpamanya; "kamu sayang gak, sama aku?", atau seperti syair lagu grup band Armada "mau dibawa ke mana hubungan kita".
Klarifikasi itu sangat penting, agar si cewek juga terbebas dari berbagai pertanyaan dalam hatinya. Sehingga, kalaupun si cowok masih ragu untuk menjawab, si cewek sudah tidak penasaran lagi, sudah saatnya untuk say goodbye.
Kelima, ini semacam alternaif lain dari uraian butir keempat, di mana si cewek tidak mau pakai teknik memancing dan sudah tidak sabar menginginkan kepastian.
Di sisi lain, setelah ditelusuri, si cowok diduga punya kendala psikologis karena berasal dari kampung dan baru merantau ke kota besar. Ia juga tidak punya pengalaman berpacaran sebelumnya. Istilah kerennya, si cowok terkena cultural shock.
Nah, solusinya, cewek boleh lebih aktif. Zaman sekarang ini sebetulnya tidak tabu lagi bila cewek nembak duluan. Si cowok hanya tinggal bilang ya atau tidak saja, masak masih takut?
Memang ada risikonya bila ternyata si cowok mengelak tembakan si cewek. Bisa jadi si cewek akan terisak-isak di kamarnya satu hari satu malam. Tapi ini jauh lebih baik karena terbebas dari HTS.Â
Namun, jika si cowok menyatakan ia juga cinta, sungguh lega, bukan? Tinggal selangkah lagi menuju pelaminan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H