Bahwa sejak pandemi Covid-19 melanda negara kita, dampaknya terhadap berbagai sektor kehidupan, telah sama-sama kita rasakan. Jelaslah, bahwa musibah yang sangat tidak terduga ini, tidak berkaitan dengan masalah kesehatan semata, tapi juga sangat memukul perekonomian nasional.
Berawal dari pelaksanaan pembatasan sosial untuk mengendalikan penularan Covid-19, yang membuat berbagai aktivitas yang dulunya rutin dilakukan, sekarang tidak lagi berjalan dengan baik.Â
Akhirnya banyak sekali perusahaan yang mengalami kebangkrutan, atau paling tidak berupa penurunan omzet yang tajam.
Tidak mengherankan, bila jutaan pekerja terpaksa di-PHK dan otomatis menambah panjang jumlah para penganggur di negara kita. Pemerintah juga harus mengeluarkan anggaran yang demikian besar untuk menyalurkan berbagai jenis bantuan sosial, agar kondisi masyarakat yang berada di lapisan bawah, tetap bisa "bernapas".Â
Di lain pihak, dengan banyak berdiam diri di rumah, pengeluaran seseorang untuk transportasi dan rekreasi, akan berkurang. Namun demikian, ada pengeluaran lain yang boleh dikatakan wajib seperti membeli masker, hand sanitizer, dan sebagainya.
Selain itu, pembelian obat-obatan atau suplemen makanan dan minuman yang berfungsi meningkatkan imun atau daya tahan tubuh, juga membengkak luar biasa. Termasuk dalam hal ini kisah dari mantan pengidap positif Covid-19, apa saja obat, makanan, dan minuman yang telah menyembuhkannya.
Tak pelak lagi, ketika dunia bisnis secara umum terpuruk demikian dalam, terjadi anomali untuk bisnis apotik dan toko obat. Tentu juga untuk produsen obat-obatan, makanan  dan minuman yang diklaim dapat meningkatkan imun.
Sebagai contoh, masyarakat mendapat informasi dari cerita mereka yang pernah dirawat di Wisma Atlit atau di rumah sakit rujukan penderita Covid-19 lainnya, bahwa pasien diberikan minuman yogurt merek Yakult sekali sehari. Maka, minuman tersebut pun langsung dicari banyak orang.
Uniknya, Yakult hanya dibuat dalam kemasan kecil, dengan tujuan bisa dimunum sekali teguk. Soalnya, bila diminum dalam beberapa kali teguk, akan terkontaminasi sehingga manfaatnya mungkin berkurang.
O Â ya, penyebutan nama produk pada tulisan ini sama sekali tidak bermaksud untuk promosi. Konsumen tetap perlu teliti sebelum membeli, setiap produk tentu punya kelebihan dan kekurangan.
Imboost adalah merek obat yang juga diburu konsumen sejak adanya pandemi. Tampaknya obat ini lumayan populer bagi anak muda dan remaja, karena tersedia dalam berbagai jenis dan kemasan. Ada yang berupa tablet, ada juga berupa sirop. Ada yang untuk anak-anak dan ada yang untuk dewasa.