Selain itu, kita juga harus mengeluarkan uang untuk retribusi masuk taman wisata tempat binatang komodo tidur-tiduran atau bergerak perlahan. Demi amannya, pengunjung harus dipandu oleh pemandu wisata, yang tentu juga dibayar. Soalnya, komodo bergerak secara bebas di alam terbuka, tidak diberi pagar seperti di kebun binatang.
Kembali ke soal kapal, fasilitasnya tergolong lumayan. Kapal berkapasitas sekitar 10 orang tersebut punya kamar untuk istirahat, juga ada meja makan dan bangku panjang di sekelilingnya. Kalau yang saya alami, saya mendapat hidangan makan siang dengan menu ikan bakar yang enak.
Tampilan kapal itu sendiri cukup menawan. Terbuat dari kayu, tapi terlihat kokoh dengan desain mirip kapal tradisional. Bagi yang gemar berfoto, mengabadikan kegiatan selama di atas kapal, terasa mengasyikkan.
Masalahnya, mahalnya itu tadi, yang bikin dompet cepat sobek. Nah, dengan keberadaan Jurassic Park, selain dikhawatirkan akan tidak bersahabat bagi habitat komodo itu sendiri dan juga merusak lingkungan, bisa jadi akan membuat masyarakat Indonesia semakin sulit untuk menikmatinya, kecuali segelintir orang sangat kaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H