Perlu diketahui, kawasan ASEAN relatif terbuka. Meskipun Malaysia secara resmi melarang kedatangan warga Indonesia, tapi lumayan banyak jalan tikus yang memungkinkan warga sebuah negara masuk ke negara tetangganya.
Seperti antara Indonesia dan Malaysia, konon ada beberapa pelabuhan tidak resmi di kawasan Johor, Malaysia, yang biasa didarati perahu-perahu kecil dari Kepulauan Riau, Indonesia.
Apalagi bila kita berbicara kondisi perbatasan jalan darat di Kalimantan, terdapat bentangan ribuan kilometer yang memisahkan Kalimantan Barat dengan Sarawak dan Kalimantan Utara dengan Sabah. Sarawak dan Sabah, berada di Malaysia Timur.
Jadi, tepat kata-kata Retno, bahwa ASEAN harus memerangi Covid-19 secara bersama-sama. Termasuk bila nanti sudah tersedia vaksin Covid-19, tidak bisa hanya dimonopoli oleh negara ASEAN yang lebih kaya seperti Singapura, tanpa mendistribusikannya ke tetangga Singapura seperti Pulau Batam, Pulau Bintan, dan Pulau Karimun.
Selain soal ASEAN, Retno Marsudi tidak canggung dalam pertemuan antar negara Islam seperti pada event yang diselenggarakan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), yang sebagian besar beranggotakan negara-negara Timur Tengah yang masih kental dengan budaya patriarki.
Suaranya tetap lantang dalam membahas isu yang sensitif, seperti yang berkaitan dengan konflik Palestina-Israel. Jelas, Indonesia sangat menginginkan kemerdekaan penuh bangsa Palestina.
Retno tak sungkan berpakaian yang lebih selaras dengan nilai-nilai Islam, seperti memakai hijab dan gamis. Tentu tergantung dengan kondisi atau event yang diikutinya. Bagaimanapun juga, meskipun dianggap sebuah anomali, tak ada kendala yang berarti bagi Retno untuk menjalankan tugasnya demi keberhasilan diplomasi Indonesia.
Sebagai bukti torehan prestasi, Retno telah menerima sederet penghargaan, antara lain dari Norwegia (2011), Belanda (2015), UN Women and Partnership Global Forum (2017), Peru (2018), dan sejumlah penghargaan dari dalam negeri.
Di balik kesuksesan seorang suami, ada istri yang hebat di belakang layar. Demikian pula Retno Marsudi, tanpa banyak disorot kamera, ada suami yang sangat mendukung, Agus Marsudi, yang juga lulusan Universitas Gadjah Mada. Pasangan Agus dan Retno mempunyai dua orang putra.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H