Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Perpisahan di Era Pandemi, Tak Ada Makan-makan, Tak Ada Kado

5 September 2020   07:10 Diperbarui: 5 September 2020   07:34 1460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertama, ucapan terima kasih tidak terhingga atas bantuan dan kerjasama rekan-rekan kerja selama ini. Khusus untuk dua orang bos saya, saya sampaikan via japri, dan terima kasihnya bukan karena bantuannya, tapi karena bimbingan, petunjuk dan arahannya selama ini (di BUMN, salah istilah bisa jadi masalah).

Kedua, permohonan maaf, biasanya dengan gaya bahasa hiperbola, "mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya atas semua kekeliruan dan kesalahan saya selama ini, baik berupa ucapan, tingkah laku, atau hal lain yang tidak berkenan di hati teman-teman semua, baik yang saya sengaja atau tidak sengaja". Agak ribet memang bahasanya, tapi kurang lebih begitulah standarnya.

Ketiga, jangan lupa tutup dengan doa, agar kita semua selalu sehat, sukses dengan pekerjaan masing-masing, dan senantiasa mendapat perlindungan dari Sang Pencipta. Kalimat pamungkasnya adalah berupa harapan agar tali silaturahmi yang telah terjalin baik selama ini, dapat selalu terpelihara.

Kemudian saya beri sinyal akan left group, tapi saya tulis mohon perkenan teman-teman untuk membiarkan saya tetap di grup WA tersebut sampai besoknya. Maksudnya, bila ada teman-teman yang ingin mengucapkan sesuatu, saya akan tunggu dalam 1 kali 24 jam, waktu yang harusnya mencukupi. 

Rata-rata teman saya membalas dengan ucapan yang juga standar, yakni menyampaikan terima kasih, permohonan maaf, mengucapkan selamat menikmati purna tugas dan agar keep contact. Ada juga yang sedikit berbunga-bunga karena merasa kehilangan dan ingin lebih lama lagi bersama dalam satu tim kerja.

Begitulah pengalaman perpisahan di era pandemi. Tak ada makan-makan, tak ada kado. Bahkan kata-kata agar keep contact pun mungkin harus dimaknai sebagai untuk memenuhi sopan santun saja. Tapi memang begitulah kehidupan, ada masa datang, ada masa pergi. Momen seperti itu harus ditandai dengan kata-kata yang sudah ada pakemnya sesuai budaya orang kantoran, seperti contoh di atas.

dok. nusagates.com
dok. nusagates.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun