Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pelajar dan Pramuka, Jangan Sekadar Pakai Baju Seragam Saja

14 Agustus 2020   19:22 Diperbarui: 14 Agustus 2020   19:52 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada dasarnya  kegiatan kepramukaan memiliki tujuan untuk melatih generasi muda agar memaksimalkan segenap potensi yang ada dalam dirinya, baik intelektual, spiritual, dan fisik. Penjabarannya lebih lanjut seperti dikutip dari  jawapos.com (30/3/2019), terdiri dari, pertama, membentuk karakter atau kepribadian dan akhlak mulia bagi generasi muda. Kedua, menanamkan rasa cinta tanah air dan bangsa di dalam diri generasi muda. Ketiga, menggali potensi diri dan meningkatkan ketrampilan para generasi muda, sehingga menjadi individu yang bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa.

Masalahnya, tujuan yang mulia tersebut mendapat tantangan besar untuk bisa menjadi daya tarik bagi generasi muda, khususnya para pelajar yang masih dalam tahap mencari jati diri dan membangun karakternya masing-masing.

Tuntutan praktis dari para orang tua agar anaknya mampu menembus perguruan tingi terkenal, membuat para pelajar SLA lebih memilih menekuni bimbingan belajar di lembaga yang terbukti unggul dalam mengantarkan anak didiknya lolos dalam seleksi masuk perguruan tinggi favorit.

Di lain pihak, sebagai selingan, para pelajar banyak menghabiskan waktunya bermain game di gawai atau laptop, serta aktif bermedia sosial dengan memajang berbagai foto atau sekadar chatting. Yang lebih kreatif adalah aktif bermain musik atau kegiatan seni lainnya. Sedangkan kegiatan yang lebih banyak aktivitas fisiknya seperti olahraga, termasuk pula kegiatan kepramukaan, semakin tersingkir.

Beruntung para pelajar secara teoritis masih mengenal kepramukaan, paling tidak dari kewajiban berbaju seragam pramuka setiap hari tertentu. Sayangnya, nilai-nilai kepramukaan, tidak diserap oleh mereka. Memakai baju seragam saja tidaklah cukup.

Ada kesan, anak sekarang, yang sering disebut juga generasi rebahan, terlalu manja. Diperlukan pendekatan yang lebih bergaya kekinian, agar pramuka kembali dilirik. Kalau perlu seragamnya jangan hanya yang standar seperti sekarang, yang dari dulu ya seperti itu terus. Kenapa di hari-hari tertentu tidak memakai seragam yang lebih trendi?

Permainan dan lagu-lagunya jangan hanya yang dulu pernah dialami generasi bapak dan kakeknya. Cobalah memasukkan permainan bergaya masa kini, termasuk dengan lagu-lagu yang lebih ngepop sehingga para pelajar jadi tertarik.

dok. liputan6.com
dok. liputan6.com
.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun