Namun kenapa sampai ada orang yang berani berbohong? Barangkali karena masyarakat juga terlalu "kejam" terhadap mereka yang diduga terpapar virus corona. Stigma yang terbentuk karena banyaknya berita di media sosial terkait Covid-19 yang diragukan kebenarannya, membuat masyarakat gampang mengucilkan orang yang mereka nilai membahayakan.
Maka informasi yang terlalu banyak ternyata tidak selalu menguntungkan, bahkan bisa mencelakakan, bila informasi itu menyesatkan. Akhirnya kejujuran menjadi barang langka di negara kita, dan antar warga saling curiga menjadi hal yang biasa.
Jadi, kalau para dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya banyak yang terpapar Covid-19, tentu bukan hal yang aneh. Pasien yang datang ke rumah sakit atau klinik biasa (bukan rujukan buat penanganan kasus Covid-19), sewaktu ditanya apa saja aktivitasnya dalam 14 hari terakhir, banyak yang lupa atau sengaja tidak jujur.
Salah satu upaya yang mungkin dilakukan agar warga yang berbohong semakin berkurang (kalau bisa menjadi tidak ada sama sekali), adalah dengan memperbanyak komunikasi yang lebih baik, berimbang, dan dengan bahasa yang gampang dimengerti.
Siapa yang harus melakukannya? Tidak cukup kalau hanya mengandalkan penjelasan juru bicara pemerintah yang bersifat formal dan setiap sore tampil melalui layar kaca.Â
Komunikasi informal berbasis komunitas, perlu pula ditingkatkan, umpamanya melalui Ketua RT-RW, LSM, para atasan di kantor atau di perusahaan (termasuk organisasi serikat pekerja), para pengurus pasar, para guru dan pemuka agama, dan sebagainya. Apalagi kalau dilakukan secara dua arah, ada sesi tanya jawabnya, sehingga pemahaman masyarakat akan jadi lebih baik.
![Press Conference terkait covid-19 di Riau (dok. berazam.com)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/06/19/6819-51-32-32864178020-whatsappimage2020-05-09at165519-5eec62edd541df6fe868ef03.jpeg?t=o&v=555)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI