Kesimpulannya, publik harus bisa membedakan kinerja perusahaan dengan kinerja saham. Ada memang perusahaan yang jelek kinerjanya dan membuat harga sahamnya juga anjlok. Tapi dalam kasus BRI, paling tidak hingga dipublikasikannya kinerja perusahaan selama triwulan pertama 2020, kinerjanya bagus. Hanya bandar punya pandangan lain sehingga menjual BBRI yang berakibat memerosotkan harga saham.
Jangan cepat curiga kalau pihak asing sengaja ingin menghancurkan BRI. Mereka hanya pedagang, yang mencari keuntungan atau menghindari kerugian. Tapi tidak tahu juga kalau ada konspirasi tingkat tinggi, ini butuh analisis yang lebih canggih. Banyak yang suka dengan teori konspirasi, tapi ada baiknya dikesampingkan dulu, sulit untuk mencari bukti konkret.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H