Kemana saja anda memanfaatkan libur panjang akhir tahun ini? Apakah anda bepergian naik pesawat Garuda Indonesia, bus Damri, kapal laut Pelni, atau kereta api? Saya yakin, anda sudah tahu bahwa semua perusahaan transportasi yang ditulis tersebut adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Tapi bisa jadi anda menginap di sebuah hotel di Bali, Lombok, Yogyakarta, Anyer, Bandung, Danau Toba, atau hotel di area bandara, yang tanpa anda sadari bahwa hotel itu adalah BUMN juga.Â
Ya, memang tak banyak yang tahu kalau akhir-akhir ini semakin banyak saja BUMN yang ikut-ikutan berbisinis di bidang perhotelan. Sebagian besar dengan membentuk anak perusahaan dan bekerja sama dengan pihak yang sudah berpengalaman dalam mengelola hotel.
Tak heran kalau Menteri BUMN yang baru, Erick Thohir, kaget begitu mengetahui terdapat banyak hotel milik BUMN. Erick langsung menyampaikan kritik karena menginginkan masing-masing BUMN lebih terfokus mengelola bisnis utamanya saja.
Sangat logis kritik yang dilontarkan Erick. Tapi kalau ditelusuri, hotel-hotel tersebut tidak mendadak dibangun begitu saja. Kalau tidak keliru, Menteri BUMN sebelumnya, Rini Soemarno, memang punya pemikiran lain.
Rini melihat betapa banyaknya BUMN yang mempunyai aset menganggur, baik berupa tanah, bangunan, atau aset lainnya. Aset yang menurut analisis studi kelayakan, cocok dijadikan hotel, ya akhirnya jadi hotel. Tentu setelah direnovasi, bila tadinya berupa gedung menganggur.
Maka PT Pegadaian pun sudah punya 9 hotel berbintang tiga yang tersebar di beberapa kota. Pegadaian membentuk anak perusahaan PT Pesonna Indonesia Jaya pada tahun 2015.Â
Hotel yang dikelolanya antara lain Pesonna Hotel Semarang, Pesonna Hotel Malioboro, Pesonna Hotel Pekanbaru, Pesonna Hotel Ampel Surabaya, Pesonna Hotel Makassar, dan 4 hotel lainnya.
Demikian pula PT Angkasa Pura yang mendirikan anak perusahaan PT Angkasa Pura Airport untuk mengelola beberapa hotel yakni Novotel Bali Airport, Ibis Budget Makassar Airport dan  Ibis Budget Surabaya Airport.
Bahkan ada BUMN yang namanya jarang terdengar yakni PT PANN Multifinance yang sekarang kinerjanya tengah terpuruk, juga mengelola Garden Permata Hotel Bandung sejak 2017, bekerja sama dengan PT Aria Molucca Pratama (kompas.com, 4/12/2019).
Harus diakui ada pula BUMN yang sudah lama punya hotel, jauh sebelum Rini Soemarno menjadi Menteri BUMN. Contohnya hotel-hotel yang ada nama "Patra" di depannya, ini milik anak perusahaan Pertamina, PT Patra Jasa.