HRS sendiri sudah sekian lama bermukim di Arab Saudi. Namun pesannya yang telah direkam tetap berkumandang pada Reuni PA 212.
Anies seperti terlihat pada foto di atas, datang ke acara reuni dimaksud berbaju coklat muda khas seragam PNS, bukan baju putih yang dipakai oleh anggota PA 212.
Adakah arti simbol baju yang berbeda itu? Mungkin maksudnya agar massa tahu posisi bahwa ia gubernur untuk semua warga DKI Jakarta, bukan anggota PA 212 yang ber-KTP Jakarta saja.
Menyerap aspirasi PA 212 tentu perlu dilakukan Anies, sebagaimana ia juga menyerap aspirasi kelompok masyarakat lainnya.
Makanya seperti yang terlihat dari siaran berita Kompas TV, Senin pagi (2/12/2019), dalam pidato sambutannya pada acara reuni PA 212 tersebut, Anies antara lain menekankan pentingnya merawat keberagaman yang tumbuh di negara kita.
Apakah pesan Anies di atas bisa ditafsirkan bahwa ia tak ingin politik identitas terlalu dikedepankan, karena berpotensi memecah belah bangsa?Â
Mudah-mudahan tafsiran itu betul. Meskipun Anies menang pada pilkada DKI Jakarta dua tahun lalu diduga karena memainkan politik identitas, sebaiknya ke depan cara-cara demikian tidak lagi ditonjolkan, termasuk bila misalnya Anies ikut maju bertarung dalam pilpres 2024.
Apapun juga, arti yang pasti dari kehadiran Anies Baswedan dalam ajang reuni PA 212 kali ini adalah menunjukkan bahwa Anies bukan kacang yang lupa dengan kulitnya.
Barangkali bila Anies menjadi salah satu capres pada pilpres 2024, dukungan dari PA 212 tetap diharapkannya, meskipun itu saja belum cukup. Anies harus pula mencari dukungan dari kelompok masyarakat lain, kalau ingin menjadi presiden berikutnya.Â
Tapi dari pada sibuk mencari dukungan, sebetulnya yang perlu dilakukan Anies hanyalah bagaimana agar sukses membangun Jakarta, lebih sukses dibandingkan gubernur pendahulunya.
Dengan kesuksesan tersebut, diyakini dukungan dari berbagai kelompok masyarakat akan mengalir dengan sendirinya.