Contoh lain yang masih aktual datang dari lapangan hijau. Bambang Pamungkas baru saja mengakhiri kariernya dengan baik di klub sepak bola Persija Jakarta.Â
Acara perpisahannya dilakukan di Gelora Bung Karno seusai pertandingan terakhir Bambang di Persija. Puluhan ribu penggemar Persija melepasnya dengan penuh kesan positif.
Pernahkah Anda mendengar cerita tentang seorang bos yang semua anak buahnya malah bergembira saat si bos memasuki masa pensiun atau saat dipindahkan ke tempat lain?
Itulah pertanda bos yang tidak dicintai anak buah. Biasanya bos yang suka marah-marah, tidak jelas dalam memberi perintah, terlalu banyak memberi beban pekerjaan sampai sering sekali lembur, plin plan dalam mengambil keputusan, dan karakter negatif lainnya, tidak disukai anak buah.
Sebaliknya bos yang baik akan dilepas dengan acara yang sangat berkesan seperti JK itu tadi. Puja-puji dan isak tangis pun berhamburan pertanda rasa sayang anak buah pada bosnya yang memasuki masa pensiun.
Oke, dunia bos mungkin lain. Kita bahas kalau yang mengakhiri karier itu, bukan seorang bos. Inipun tetap harus berusaha untuk mengakhiri masa bakti dengan sebaik mungkin.
Sampai hari terakhir bertugas, kita harus tetap bersemangat dalam bekerja, tuntaskan apa yang menjadi tanggung jawab kita.Â
Ada baiknya pula beberapa minggu sebelumnya, dengan seizin atasan, kita telah melakukan transfer of knowledge kepada pegawai lain yang nantinya akan mengambil alih pekerjaan yang kita tinggalkan.Â
Kalau di kantor tempat kita bekerja ada kebiasaan mengadakan acara perpisahan bagi pegawainya yang memasuki masa pensiun atau karena pindah ke tempat lain, termasuk juga yang mengundurkan diri, maka bila yang dilepas itu adalah kita, siapkan diri dengan baik.Â
Susun konsep kata sambutan yang harus kita sampaikan. Ucapan terimakasih kepada atasan dan rekan kerja, permintaan maaf atas segala kesalahan kita, dan doa bagi kesuksesan atasan dan semua rekan kerja di masa depan, jangan sampai lupa.
Wajah-wajah sedih yang terpancar tanpa dibuat-buat, dapat dinilai sebagai kecintaan teman kerja terhadap kita. Kita pun kalau akhirnya tanpa dapat ditahan ingin menangis, lepaskan saja tangis itu.Â