Dalam pemilihan kepala daerah di beberapa tempat di negara kita, aura nepotisme masih gampang terlihat. Ada daerah yang setelah masa jabatan seorang bupati habis, periode berikutnya yang terpilih adalah istrinya atau anaknya.
Ternyata pada pemilihan menteri yang menjadi hak prerogatif Presiden Jokowi saat menyusun Kabinet Indonesia Maju yang dilantik Rabu (23/10/2019) lalu, ada seorang menteri yang suaminya baru saja menyelesaikan masa tugasnya sebagai anggota Kabinet Kerja.
Menteri dimaksud adalah I Gusti Ayu Bintang Darmavati atau yang biasa ditulis dengan nama Bintang Puspayoga, mengikuti nama suaminya Anak Agung Ngurah Puspayoga.
Sang suami yang merupakan kader PDIP dan pernah menjadi Wali Kota Denpasar itu adalah Menteri Koperasi dan UKM periode 2014-2019. Sedangkan sang istri baru memulai tugasnya sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Tentu kita tidak bisa terburu-buru mengatakannya sebagai nepotisme. Presiden Jokowi pasti punya pertimbangan tersendiri. Bintang Puspayoga dinilai punya kompetensi, bukan karena istri dari mantan menteri.
Tapi diduga ada pertimbangan politik yang ikut diperhitungkan. Soalnya, Bintang Puspayoga bisa juga menjadi representasi dari keterwakilan perempuan, etnis Bali, dan beragama Hindu.Â
Bintang Puspayoga sendiri sebetulnya adanya seorang pegawai negeri yang sekarang istilahnya Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintahan Kota Denpasar. Jabatan terakhirnya adalah Asisten Setda (inews.id, 23/10/2019).
Artinya, secara karir terdapat loncatan besar bagi lulusan S2 Kajian Budaya Universitas Udayana Bali ini. Bayangkan dari Asisten Setda di tingkat pemerintahan kota menjadi seorang menteri yang levelnya nasional.
Bidang perlindungan anak bukan hal yang asing bagi Bintang. Ketika suaminya jadi Wali Kota Denpasar, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Penggerak PKK, Kota Denpasar mendapat julukan Kota Layak Anak.
Tentang suami istri yang bergantian jadi menteri, pengalaman  keluarga Puspayoga ini bukanlah yang pertama. Agum Gumelar dan istrinya Linda Amalia Sari atau lebih dikenal dengan Linda Agum Gumelar, masing-masing pernah jadi menteri. Demikian pula dengan pasangan Faried Anfasa Moeloek dan Nila Moeloek.
Agum Gumelar menjabat Menteri Perhubungan di era Presiden Abdurrahman Wahid dan berlanjut di era Presiden Megawati Soekarnoputri. Dalam membantu kedua Presiden tersebut Agum menghabiskan waktu 5 tahun, dari 1999 sampai 2004.