Saya akan gembira melihat pedagang yang dipenuhi pengunjung dan ikut merasa sedih melihat pedagang yang melamun dengan tatapan kosong menunggu pembeli yang tak kunjung datang.
Dari tiga pasar di Tebet tersebut, menurut saya Pasar Tebet Barat adalah pasar yang relatif besar dan agak ramai. Pasar Tebet Timur relatif besar tapi agak sepi. Sedangkan Pasar Bukit Duri relatif kecil dan lumayan ramai.
Namun dalam beberapa hal, ketiga pasar itu sama saja. Contohnya, untuk barang-barang kelontong, toko alat tulis dan juga toko pakaian, termasuk sepatu dan tas, tidak lagi menarik bagi pengunjung.Â
Kebanyakan untuk barang seperti itu, konsumen berbelanja di jaringan ritel terkenal. Jaringan tersebut salah satunya menyewa tempat di Pasar Tebet Barat.Â
Demikian pula barang-barang yang ada di mini market yang boleh dikatakan tersebar di banyak lokasi, membuat pedagang barang yang sama di pasar tradisional sempoyongan.
Lalu kalau pasar tradisional memang sepi pelanggan seperti itu, apanya yang menggeliat? Berdasarkan pengamatan sekilas, geliat itu terasa di pagi hari dengan masih setianya ibu-ibu rumah tangga atau asisten rumah tangga membeli kebutuhan dapur.
Beras, aneka bumbu, rempah-rempah, sayuran, buah-buahan, bawang, kelapa parut, daging ayam potong, daging sapi potong, ikan, adalah contoh barang yang saya maksud.
Jangan heran kalau di pagi hari, suasana agak kacau, karena banyak angkot atau bajaj yang menurunkan dan menaikkan penumpang di depan pasar. Tukang parkir juga sibuk karena banyak pula pengunjung yang membawa motor sendiri.