Pada hari Rabu (28/8/2019), saya ada keperluan ke kantor pusat sebuah bank milik negara di kawasan Semanggi, Jakarta Pusat. Â Ketika bulan lalu saya ke bank yang sama, suasananya masih agak kacau balau.
Saya sebut kacau karena jalan masuk bagi kendaraan roda empat, roda dua, atau pejalan kaki, sedang disekat. Pokoknya kurang nyaman bagi pengunjung serta banyak debunya.
Hanya saja pengunjung bisa memaklumi karena di dinding penyekat tercantum tulisan besar berupa permohonan maaf. Soalnya lagi ada pembangunan area taman di halaman yang menghubungkan dua gedung utama dan juga satu gedung tambahan untuk fasilitas parkir sekaligus juga ada masjid dan restoran di gedung parkir tersebut.
Dan setelah sekat-sekat itu dibuka ternyata saya menjumpai pemandangan indah seperti yang ada di Garden by the Bay di Singapura, tentu dalam skala jauh lebih kecil.
Rancangan tamannya sangat kekinian. Ada dua kolam yang dilengkapi dengan air mancur yang menyembur tinggi. Ada banyak ornamen yang punya nilai artistik. Â Tentu juga dihiasi dengan aneka pepohonan yang rindang dan bunga warna-warni yang menawan.
Dulu kalau lagi hujan, pengunjung yang hanya sekadar ingin ke gedung sebelah harus mencari pengojek payung. Sekarang sudah diberi atap yang banyak lekukannya seperti atap terminal Bandara Ngurah Rai, Bali.
Memang kebutuhan dari mereka yang bekerja di bank tersebut dan juga nasabahnya untuk bergerak dari satu gedung ke gedung di sebelahnya, tergolong tinggi. Hal ini karena kedua gedung itu masih milik bank BUMN itu.Â
Beberapa divisi dan juga direksi serta komisaris berada di gedung satu. Sedangkan beberapa divisi lain dan kantor cabang berada di gedung dua. Namun gedung dua yang lebih jangkung itu sebagian disewa pihak lain.