Indonesia pernah punya liga sepak bola wanita, yakni pada waktu kompetisi Galatama digulirkan untuk klub laki-laki, sekaligus digulirkan pula kompetisi Galanita untuk perempuan pada tahun 1979.
Galatama dimaksudkan sebagai perintis kelahiran klub-klub sepak bola profesional, sebab sebelumnya kompetisi di negara kita sejak PSSI terbentuk di zaman penjajahan Belanda diikuti oleh bond perserikatan yang masih bersifat amatir.
Kompetisi Galatama berlangsung selama beberapa musim kompetisi dan setelah itu bergabung dengan perserikatan yang telah bersalin rupa menjadi klub profesional, menjadi peserta liga yang sekarang disebut Liga 1.
Sebagian besar klub Liga 1 saat ini adalah eks perserikatan seperti Persija dan Persib. Hanya sedikit yang eks galatama seperti Arema dan Semen Padang.
Sedangkan galanita hanya bertahan sebentar karena sangat sedikit dukungan dari suporter serta nyaris tanpa sponsor. Klub yang ikut pun relatif sedikit. Selain itu PSSI sendiri terkesan kurang serius sehingga tidak bisa konsisten memutar roda kompetisi.
Boleh dikatakan setelah itu sepak bola wanita telah mati suri sekian lama, meski ada turnamen singkat yang berlangsung di suatu kota saja yang diikuti beberapa klub dadakan. Tapi inipun bersifat insidentil.
Jangan heran kalau prestasi timnas sepak bola wanita kita betul-betul hancur lebur bahkan di level Asia Tenggara sekalipun. Masalahnya tak ada klub yang berlatih dan bertanding secara konsisten sehingga sulit menjaring pemain yang layak untuk timnas.
Terakhir baru saja timnas wanita ikut kejuaraan Piala AFF 2019 di Thailand, Agustus lalu. Hasilnya Indonesia kembali jadi bulan-bulanan, ditekuk 7-0 oleh Myanmar dan juga dengan skor 7-0 oleh Vietnam.Â
Untung saja Indonesia terhindar dari posisi juru kunci babak penyisihan grup karena menang 4-0Â atas Kamboja di laga pamungkas. Namun Indonesia dan Kamboja sama-sama tersisih.
Nah, munculnya berita bahwa PSSI akan menggelar liga sepak bola wanita, tentu saja pantas disambut baik. Liga tersebut diberi nama Liga Putri (tirto.id, 10/9/2019).
Untuk Liga Putri 2019 akan diikuti oleh 10 klub. Dua klub yang di kelompok putra punya sejarah permusuhan antar suporter yang panjang, yakin Persija Jakarta dan Persib Bandung, pada Liga Putri tahun ini berada dalam satu grup.
