Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Apa Saja yang Ada di Halal Indonesia Expo?

1 Juli 2019   04:30 Diperbarui: 1 Juli 2019   04:45 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halal Indonesia Expo (HIE) adalah suatu event pameran yang berlangsung dari tanggal 27 sampai 30 Juni 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. Tentu ini menjadi sebuah kesempatan yang baik untuk mengenal berbagai produk yang memenuhi kriteria halal.

Istilah "halal" selama ini lebih sering dikaitkan dengan makanan yang boleh dimakan oleh ummat Islam. Ternyata konsep halal sekarang telah berkembang pesat menjadi bisnis tersendiri dan bisa dikatakan sebagai bagian dari gaya hidup. Selain makanan, pakaian, kosmetik, pariwisata halal pun lagi booming saat ini.

Saya berkesempatan berkunjung ke HIE Sabtu (29/6/2019) sore. Ternyata animo masyarakat demikian tinggi yang terbukti dari antrean di tempat registrasi. Bagi yang belum mendaftar secara daring seperti saya harus mengisi formulir identitas diri terlebih dahulu. Di sinilah terjadi antrean itu. Namun berkunjung ke HIE tidak ditarik bayaran.

Stand Lombok Timur (dok pribadi)
Stand Lombok Timur (dok pribadi)
Kebetulan saya datang bersama istri dan terpaksa berpisah di pintu masuk. Istri masuk di pintu bertuliskan akhwat, sedangkan saya masuk dari pintu untuk akhwan. Namun di ruang pameran saya bisa kembali menggandeng istri. 

Ada banyak sekali stand pameran yang memenuhi dua hall yang saling tersambung di JCC. Menurut data dari panitia ada sekitar 300-an peserta. Tapi yang terbanyak adalah yang berasal dari pemerintah daerah level kabupaten (pemkab) atau kota (pemkot).

Dok pribadi
Dok pribadi
Rata-rata pemkab atau pemkot mengutus dinas yang mengelola pariwisata atau yang mengelola koperasi dan UMKM. Makanya tentu yang ditampilkan adalah  promosi objek wisata, kuliner, dan produk-produk kerajinan dari tiap-tiap daerah. 

Sayangnya, tidak semua daerah menata stand-nya  dengan atraktif, sehingga banyak yang saya lewati  dengan mengamati secara sekilas saja. Untuk objek  wisata saya terkesan dengan Pemkab Siak (Provinsi Riau) karena memajang foto objek wisata Istana Sultan Siak yang eyecatching, ditambah lagi ada buku gratis berisi panduan wisata edisi lux yang lengkap memaparkan sekitar 20 objek wisata di sana.

Untuk kerajinan saya terkesan dengan produk mutiara dari Pemkab Lombok Timur. Memang Pulau Lombok terkenal sebagai penghasil mutiara yang dapat diolah menjadi aneka perhiasan dan merupakan cenderamata khas Lombok yang diburu wisatawan. 

Dok pribadi
Dok pribadi
Selain pemkab dan pemkot, pemerintah pusat tampaknya juga tampil, dalam hal ini dari Kementerian Pertanian yang membuat stand berukuran luas. Ketahanan pangan merupakan tema yang diusung oleh kementerian ini. 

Agar menarik, ada beberapa jenis makanan yang disuguhi secara gratis kepada setiap pengunjung yang singgah. Saya sendiri dan istri memilih mencicipi combro yang dimasak langsung di sana sebagai bagian dari kampanye mencintai makanan tradisional. 

Combronya enak sekali. Tapi saya tak membawa air mineral. Untung di sebelahnya ada stand dari sebuah perusahaan yang menjual aneka minuman kesehatan berupa jus buah-buahan. Untuk yang ini saya harus merogoh kocek Rp 30.000 untuk 2 botol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun