Dua hari ini (1 dan 2 Juni 2019) media massa nasional dipenuhi oleh berita duka berpulangnya ke rahmatullah Ibu Ani Yudhoyono, mulai dari proses jenazah dikeluarkan dari rumah sakit di Singapura, disemayamkan di KBRI Singapura, diterbangkan dengan pesawat Hercules ke Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, disemayamkan lagi di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, dan pemakamannya di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.
Peristiwa di atas sangat jelas tidak  berkaitan dengan politik, namun boleh-boleh saja kalau ada yang berharap, tanpa direncanakan misalnya terjadi pertemuan antara Jokowi dan Prabowo. Bukankah kalau itu terjadi bisa menjadi awal dari rekonsiliasi?
Memang pada acara-acara tertentu seperti hadir di pemakaman atau hadir di resepsi pernikahan yang mengundang banyak tokoh politik, bisa saja memunculkan hal yang tak terduga, di luar skenario.
Ingat bagaimana Jokowi dan Prabowo berpelukan di Arena Pencak Silat Asian Games Agustus 2018 yang lalu? Bukankah itu momen yang indah yang luput dari perkiraan banyak wartawan sehingga koleksi foto atas peristiwa tersebut amat terbatas?
Bisakah momen tersebut terulang kembali? Soalnya, tak bisa tidak, rekonsiliasi menjadi kebutuhan  mutlak demi terciptanya Indonesia yang damai. Bahkan Wakil Ketua DPR-RI Fahri Hamzah baru-baru ini mengeluarkan pernyataan yang menarik. Dilansir dari tribunnews.com (1/6/2019), Fahri menyebutkan bahwa Jokowi dan Prabowo hanya punya dua pilihan, rekonsiliasi total atau benturan terus.
Nah, bila analisa Fahri tersebut betul, tentu kita sangat berharap yang terjadi adalah rekonsiliasi total. Meskipun begitu, rumusan rekonsiliasi total tersebut harusnya bukan berarti bagi-bagi kekuasaan.
Namun pernyataan Fadli Zon, yang juga Wakil Ketua DPR seperti Fahri, lain lagi. "Jadi jangan kita mau dikompromikan antara yang hitam dengan yang putih, air dengan minyak, tapi kalau soal silaturahmi, silaturahmi," ujar Fadli di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (29/5/2019).Â
Tersirat bahwa silaturahmi antar kubu Jokowi dan Prabowo tak ada masalah, namun kalau disisipkan dengan kompromi secara politik, Fadli jelas tidak sependapat.
Okelah, yang penting bagi publik kedua tokoh bangsa tersebut bertemu terlebih dahulu. Namun yang pasti pertemuan itu tidak terjadi di acara pemakaman Ibu Ani Yudhoyono di TMP Kalibata, karena Prabowo masih berada di luar negeri.
Menurut cnnindonesia.com (2/6/2019), Prabowo baru akan melayat ke Cikeas Senin besok (3/6/2019), usai pesawat yang ditumpanginya mendarat di Indonesia. Sementara itu juga terbetik kabar bahwa Sandiaga Uno, pasangan Prabowo saat pilpres yang lalu juga sedang di Amerika Serikat dan direncanakan berlebaran di sana, kata juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade (genpi.co, 2/6/2019).
Terlepas dari masih belum terjadinya pertemuan pribadi Prabowo dan Jokowi, ketenangan suasana di hari lebaran tahun ini sampai seterusnya harus tetap terjaga. Jangan ada lagi kerusuhan seperti yang terjadi 21-22 Mei 2019 lalu di sekitar gedung Bawaslu, Jakarta Pusat.