Nepotisme adalah satu dari 3 hal yang ingin dikikis melalui reformasi yang dicanangkan oleh people power tahun 1998 lalu. Hapuskan KKN, teriak para mahasiswa ketika itu. Nah, KKN itu singkatan dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Namun lebih 20 tahun kemudian KKN tidak kunjung terkikis. Tentang korupsi dan kolusi, jangan ditanya lagi, gak habis-habisnya pejabat yang terciduk operasi tangkap tangan KPK.
Lalu, tentang nepotisme, mari kita lihat pada pemilu serentak yang belum lama usai. Ternyata sejumlah caleg yang melenggang ke Senayan, Jakarta, tempat DPR-RI berkantor, merupakan istri, saudara atau anak dari pejabat.Â
Ambil contoh di Sumbar, seperti dilansir dari kompas.com (13/5/2019), tiga orang istri kepala daerah terpilih menjadi anggota parlemen. Mereka adalah Nevi Zuairina, istri Gubernur Sumbar Irwan Prayitno yang maju dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Lisda Hendrajoni istri Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni dari Partai Nasdem, dan Yunisra Syahiran istri Bupati Pasaman Barat Syahiran dari Partai Gerindra.
Memang pengumuman resmi dari KPU belum dilakukan. Tapi berdasarkan hitung cepat atau perhitungan yang dilakukan masing-masing partai, ketiga istri kepala daerah tersebut sudah dalam posisi aman.Â
Apakah para istri pejabat itu punya kapasitas yang mumpuni? Kita tunggu saja kiprahnya nanti. Soalnya ada tudingan bahwa istri-istri tersebut bukanlah kader partai yang merangkak dari bawah, tapi terbantu karena posisi suaminya.
Kasus agak berbeda dihadapi oleh Davin Kirana, anak Dubes Indonesia untuk Malaysia, Rusdi Kirana, yang maju sebagai caleg dari Partai Nasdem. Dalam berbagai pemberitaan media daring, caleg-caleg pesaingnya dari satu daerah pemilihan sudah curiga terdapat pelanggaran bila nantinya ditetapkan Davin lolos ke Senayan.
Viva.co.id (17/5/2019) menulis bahwa Davin Kirana diduga menggelembungkan 62 ribu suara pada pemungutan suara bagi WNI yang berdomisili di Malaysia. Tuduhan tersebut disampaikan oleh Andi Arief dari Partai Demokrat, namun Komisioner KPU Hasyim Asy'ari menantang Andi Arief untuk membuktikan tuduhannya.
Masih banyak nama-nama istri, anak, atau saudara dari pejabat yang aktif atau mantan pejabat yang juga diberitakan akan menjadi wakil rakyat pada periode 2019-2024 ini.Â
Sebagian di antaranya adalah Percha Leanpuri anak Gubernur Sumsel Herman Daru, Netty Prasetyani istri mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Adriana Dondokambey saudara Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Ruskati Ali Baal istri Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal, dan Vanda Sarundajang, anak mantan Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang.
Persoalan nepotisme agak unik, karena sangat terkait dengan persepsi publik. Bisa jadi keluarga pejabat yang terpilih betul-betul orang yang terbaik untuk mewakili rakyat di suatu daerah, hanya kebetulan saja ia keluarga dari seorang pejabat. Namun bisa juga dipersepsikan sebaliknya, kalau saja bukan karena keluarga pejabat, pasti rakyat tak akan memilihnya.Â