Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Aroma Karsa", Imajinasi Liar Berbasis Pengetahuan dari Novelis Dee Lestari

28 April 2019   14:30 Diperbarui: 28 April 2019   14:33 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari sekian banyak buku koleksi saya, yang berupa novel mungkin hanya sekitar 10 persen. Artinya saya bukan seorang pembaca novel yang rakus. Saya lebih meminati buku-buku biografi, sejarah, psikologi, manajemen, kisah perjalanan, dan agama. 

Namun bukan berarti saya tidak punya novel favorit. Sebuah novel berjudul Aroma Karsa setebal 702 halaman, yang sebetulnya buku pilihan anak saya, tiba-tiba saja membuat saya sangat tidak sabar untuk menuntaskannya.

Saya tahu bahwa penulisnya, Dewi Lestari, yang sering ditulis sebagai Dee Lestari, adalah novelis yang sangat populer di tanah air saat ini. Tapi, jujur saya akui, saya termasuk pembaca yang keningnya berkerut saat membaca beberapa novel Dee terdahulu yakni serial Supernova.

Dee Lestari memang menjadi fenomena baru dalam kesustraan Indonesia, karena novel-novelnya sangat berbeda dengan karya novelis lain. Salah satu ciri dari tulisan Dee adalah banyak sekali istilah ilmiah dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan. 

Hal lain yang juga menjadi kelebihan Dee, imajinasinya sunguh liar, susah ditebak, sehingga pembaca sulit mengetahui ending-nya bila tidak membaca sampai habis. Dan ternyata klimaksnya bikin kaget pembaca.

Kalau serial Supernova merupakan fiksi ilmiah bernuansa futuristik, maka Aroma Karsa tanpa mengurangi kadar ilmiahnya, punya nuansa sejarah, karena ada kaitannya dengan kerajaan terbesar yang pernah ada di Nusantara. Cerita tentang seorang raja dan bunga agung yang sengaja disembunyikan dari rekam sejarah, Mahesa Guning dan Puspa Karsa.

Maka meskipun di beberapa halaman saya juga mengalami kesulitan memahami logika cerita, secara umum novel ini bisa saya nikmati. Mungkin karena itu tadi, saya lebih tertarik kajian sejarah ketimbang hal yang futuristik.

Tapi sebagian besar novel bercerita tentang masa sekarang, bagaimana liku-liku berkembangnya bisnis perusahan produk kecantikan Kemara, dari ramuan tradisional seorang anak abdi keraton di Yogyakarta bernama Janirah sampai menjadi industri berskala besar di Jakarta saat dipegang cucunya, Raras. 

Sebagai perusahaan kecantikan, maka istilah-istilah ilmiah yang ada di buku pelajaran biologi dan kimia, berserakan di novel ini. Tidak tanggung-tanggung, dalam proses kreatifnya, Dee secara khusus melakukan riset yang mempertemukannya dengan banyak orang dari berbagai profesi, sehingga Dee juga memperoleh ilmu-ilmu baru.

Sebagaimana layaknya novel, tentu Aroma Karsa juga menyajikan kisah percintaan yang romantis. Tapi yang betul-betul diolah oleh Dee adalah tentang aroma. Catatan dari penulis di bagian akhir buku mengungkapkan hal tersebut, betapa Dee saat kecil dulu, bila hujan baru usai, ia mencium aroma unik di udara. Dee terpukau dan menghirupnya dalam-dalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun