Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama FEATURED

Pelawak yang Memerankan Presiden Terpilih Jadi Presiden Sungguhan

25 April 2019   17:28 Diperbarui: 27 Februari 2022   08:16 1622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Volodymyr Zelensky (covesia.com)

Maka the dream come true. Seorang pelawak yang berpengalaman memerankan tokoh presiden di layar kaca, akhirnya betul-betul jadi presiden sungguhan. Tentu ini tidak bisa dibilang sebagai keberuntungan semata.

Publik tampaknya yakin dengan niat baik Zelensky dan mengabaikan kemampuannya dalam menyusun kebijakan pembangunan. 

Toh, bila Zelensky berhasil menghimpun orang-orang baik dan profesional seperti janji kampanyenya, atau dalam ilmu manajemen disebut sebagai the right man in the right place, dan ia mampu memadukannya sebagai sebuah tim yang kompak, maka keberhasilan tinggal soal waktu.

Di negara kita sejauh ini belum ada pelawak atau artis yang menjadi presiden, meski ada Presiden SBY yang mampu menelorkan beberapa album lagu berirama pop. 

Gus Dur sekalipun tak pernah disebut sebagai pelawak, namun kenyataannya sukses membuat kepala negara yang ditemuinya saat melawat ke luar negeri, terpingkal-pingkal.

Namun bila sekadar terjun ke politik, tercatat ada beberapa pelawak yang pernah melakukannya, antara lain Dedi 'Miing' Gumelar, Dicky Chandra, Nurul Qomar dan Eko Patrio. Sebagian dari nama-nama tersebut sudah tidak berpolitik lagi. 

Ada pula artis yang bukan pelawak yakni aktor Rano Karno yang pernah menjadi Gubernur Banten dan Deddy Mizwar yang menjadi Wakil Gubernur Jawa Barat. Sayang karir keduanya terhenti karena gagal dalam pilkada dan sekarang kembali ke-khittah sebagai artis. 

Bagi kita sebetulnya tidak begitu penting apakah punya presiden dari kalangan artis, birokrat, pengusaha, atau profesi lainnya, sepanjang mampu membawa negara kita lebih maju dan lebih maju lagi, dengan kesenjangan antar kelompok kaya dan kelompok miskin yang makin sempit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun