Tak terhindarkan lagi, dua klub dengan aroma musuh bebuyutan, meski sebetulnya sama-sama dari Provinsi Jawa Timur, akan terlibat duel sengit di partai final Piala Presiden 2019, yang dijadwalkan akan berlangsung pada tanggal 9 April 2019 untuk leg pertama dan 12 April 2019 untuk leg kedua.
Kemungkinan  besar seperti yang terjadi selama ini, bila bertanding di Malang, bonek tidak diperkenankan hadir untuk menghindari kerusuhan antar suporter. Demikian pula bila main di Surabaya, giliran Aremania yang harus puas menonton dari layar kaca atau layar lebar kalau nonton bareng.Â
Jumat kemarin (5/4/2019), Arema terlebih dahulu meraih tiket final setelah menang telak 3-0 atas Kalteng Putra. Hari ini Persebaya yang memastikan melaju ke final sehabis mengandaskan perlawanan tuan rumah Madura United di Stadion Pamekasan, dengan skor akhir 3-2.Â
Dengan demikian secara agregat Persebaya unggul 4-2, setelah pada leg pertama juga menang 1-0 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya tiga hari yang lalu.
Semua gol terjadi pada babak kedua, dimulai oleh gol Madura United yang dicetak oleh Aleksandar Rakic pada menit 54 melalui sundulan setelah mendapat umpan dari Beto Goncalves. Pada menit 60, Persebaya membalas juga melalui sundulan dari kepala Otavio Dutra setelah menerima sepak pojok Damian Lizio.
Beto Goncalves kembali membawa Madura unggul dengan golnya pada menit 68. Beto berlari menyusuri sisi kanan lapangan dan menceploskan bola ke gawang Persebaya yang dikawal Miswar Saputra.
Pada menit 81 kembali Persebaya menyamakan kedudukan melalui sundulan Amido Balde setelah menerima umpan Manu Dzalilov. Dengan skor 2-2 sebetulnya Persebaya sudah aman. Namun pada menit 90+4, Persebaya mengunci pertandingan dengan gol kemenangan yang manis lewat serangan balik yang dituntaskan oleh Hansamu Yama.
Semoga pertandingan final dapat berlangsung dengan aman dan kedua tim mampu memperlihatkan penampilan terbaiknya. Bila Persebaya yang juara, akan menjadi sejarah baru mengingat klub ini baru promosi ke Liga 1 tahun 2018 lalu.Â
Bila Arema yang meraih tofi, maka ini berarti gelar kedua bagi mereka, setelah pada Piala Presiden 2017 tampil sebagai juara dengan mengalahkan Borneo FC di laga final.
Tipikal Persebaya dan Arema hampir mirip, yakni bermain terbuka dan mengandalkan permainan yang cepat, sesuatu yang menghibur bagi pencinta sepak bola nasional.