Bertengkar sama anak sendiri, jelas bukan langkah yang bijak. Dalam beberapa kasus bahkan ada orang tua yang mengusir anaknya, karena merasa si anak betul-betul keras kepala, tak mau menggubris pendapat orang tua.Â
Tindakan mengusir anak biasanya kalau sudah melewati batas tertentu yang tak termaafkan, contohnya mau menikah dengan orang yang tidak disukai orang tua atau ada anak yang berpindah keyakinan.Â
Orang tua bilang bahwa anaknya egois, tapi sebetulnya dengan memaksakan kehendak, bukankah orang tua juga secara sadar mempertontonkan keegoisannya?
Jadi, bila anak sudah dewasa, katakanlah sudah berusia di atas 21 tahun, idealnya orang tua membina hubungan yang setara dengan si anak, saling berbicara dan sekaligus saling mendengar.
Sayang kepada anak memang sangat manusiawi, namun rasa sayang itu diwujudkan justru dengan memberi ruang kebebasan berekspresi atau bereksperimen yang lebih luas pada anak. Tentu perlu diawasi namun cukup secara tidak langsung, tanpa terkesan dimata-matai.
Banyak pula orang tua yang merasa minder bila berkumpul dengan kerabat atau paguyuban sesama teman lamanya. Minder karena yang lain bercerita tentang anak-anak mereka yang berhasil pendidikannya dengan memperoleh gelar master di luar negeri, yang bekerja di perusahaan terpandang, dan hal lain yang membanggakan.Â
Sementara yang anaknya "hanya" jadi tukang di bengkel mobil, jadi guru honorer di daerah pelosok, jadi petani kecil-kecilan, takut ditanya tentang kondisi anaknya, karena merasa hal itu bukan profesi membanggakan.
Apalagi kalau si anak masih menganggur yang malah disebut sebagai "produk gagal" itu tadi. Tapi sekali lagi, sebaiknya istilah ini jangan digunakan. Sekecil apapun, mereka punya harapan di masa depan.Â
Usahakan agar si anak yang bermasalah terbuka menceritakan masalahnya, lalu secara bersama mencarikan jalan keluarnya, tentu juga diiringi dengan doa.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H