Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Investasi Abadi yang Relatif Aman

3 Februari 2019   15:24 Diperbarui: 3 Februari 2019   15:51 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. dreamstime.com

Surat berharga negara tersebut hakikatnya seperti deposito, tapi diterbitkan oleh negara. Jadi sepanjang kita percaya dengan kelangsungan republik tercinta ini, tak perlu khawatir uang kita tidak akan dikembalikan negara.

Namun tentu saja tidak ada investasi yang tidak punya kelemahan. Ingat hukum low risk low return di atas, investasi yang risikonya kecil seperti saran saya itu tadi, relatif memberikan imbalan yang kecil. 

Sebagai contoh, deposito di bank-bank besar saat ini berada di kisaran 7% per tahun dan surat berharga negara di kisaran 8%. Tapi tetap lebih untung ketimbang menarok di bank sebagai tabungan biasa yang memberi imbalan di kisaran 3%, yang hanya sekadar mengimbangi laju inflasi di negara kita yang tercacat 3,13% di tahun 2018. 

Justru kalau ada bank yang menawarkan deposito dengan bunga kelewat tinggi, katakanlah 9%, atau surat berharga yang diterbitkan perusahaan swasta dengan imbalan 10%, saatnya kita melakukan check and recheck, karena ada risiko besar di balik imbalan besar. 

Biasanya bank yang memberikan bunga jauh di atas bank lain, kondisinya lagi "kebelet" alias kehabisan dana, yang salah-salah bisa menuju collapse. Memang ada Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang mengembalikan uang nasabah dari bank yang bangkrut, tapi bila nasabah menarok uangnya dengan bunga di atas suku bunga penjaminan LPS, ya menjadi risiko nasabah itu sendiri.

Demikian saja, yang jelas berinvestasi itu penting bagi yang punya kesempatan untuk itu, namun harus dilakukan dengan cermat.

dok. dreamstime.com
dok. dreamstime.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun