Dulu waktu saya kecil di Payakumbuh, Sumatera Barat, sekitar dekade 1970-an satu-satunya apotik yang tergolong besar di kota tersebut adalah Apotik Roste (Rumah Obat Sumatera Tengah). Â Sedangkan yang lain hanya disebut sebagai Depot Obat.
Waktu itu saya sudah tertarik melihat logo apotik tersebut berupa mangkuk dan ular dalam posisi bergelung atau melingkar. Awalnya saya mengira itu hanya logo buat apotik Roste saja. Ternyata setelah saya dewasa dan berkunjung ke berbagai daerah, banyak apotik yang memakai lambang serupa meski warnanya berbeda-beda dan dengan sentuhan modifikasi yang bervariasi.
Boleh dikatakan tidak ada orang yang tak kenal apotik, karena semuanya pernah sakit dan butuh obat. Tapi tampaknya banyak yang tidak tahu kenapa semua apotik punya lambang mangkuk dan ular.
Iseng-iseng saya mencari informasi dari dunia maya, dan ketemulah hal berikut ini. Ternyata ceritanya berasal dari mitologi Yunani, yang punya dewa pengobatan bernama Asclepius.Â
Dewa ini punya hewan peliharaan berupa ular yang sangat setia. Masyarakat Yunani kuno percaya bahwa ular tersebut mendapat ilham untuk menyembuhkan. Ular menjadi lambang penawar atau penyembuh segala penyakit.
Lalu apa hubungannya dengan mangkuk? Menurut yang dikisahkan dari beberapa referensi, mangkuk tersebut adalah punya Hygeia, salah satu anak perempuan Asclepius. Hygeia dipilih sebagai penerus Asclepius dan digambarkan sebagai dewi kesehatan, kebersihan, dan sanitasi.
Besar kemungkinan kata 'higienis' yang sekarang digunakan dalam Bahasa Indonesia yang berarti sehat dan bersih, sering dihubungkan dengan makanan, minuman, dan sanitasi, berasal dari Hygeia.
Logo mangkuk dililit ular dipakai oleh apotik di banyak negara di dunia, dan juga digunakan oleh asosiasi apoteker di manapun. Hanya saja mungkin karena ketidaktahuan, Â ada apotik yang memakai logo gelas dililit ular, bukan mangkuk dan ular. Gambar gelas dan mangkok memang tidak terlalu jelas bedanya.
Demikian saja, semoga bisa menambah pengetahuan bagi yang belum tahu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H