Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Legiman, Pengemis Rp 1 Miliar dari Pati

21 Januari 2019   08:09 Diperbarui: 21 Januari 2019   08:13 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukan kisah baru sebetulnya, tapi terungkapnya seorang pengemis kaya yang punya aset lebih dari Rp 1 miliar dan beroperasi di kota kecil, Pati, Jawa Tengah, menarik diamati. Biasanya pengemis kaya beroperasi di kota metropolitan atau minimal di ibukota provinsi.

Itulah yang baru-baru ini terungkap dari pemberitaan berbagai media. Ceritanya, seorang lelaki bernama Legiman terjaring razia oleh Satpol PP Kabupaten Pati.

Legiman yang sekarang berusia 52 tahun mengagetkan banyak pihak karena punya tabungan di bank BRI dengan saldo Rp 900-an juta. Belum lagi dia habis membeli tanah seharga Rp 280 juta dan juga habis membeli rumah. Fantastis bukan? 

Seperti dilansir dari brilio.net (16/1) saat tertangkap Legiman lagi memakai kemeja lengan pendek warna abu-abu dan celana pendek. Ia membawa banyak uang pecahan Rp 1.000 sampai Rp. 5.000.

Uang pecahan kecil tersebut kalau bertumpuk pasti totalnya bikin orang lain yang bekerja keras membanting tulang dengan hasil pas-pasan, akan ngiler.

Saat terciduk, uang yang diperoleh Legiman setelah dihitung petugas adalah Rp 659.000. Tapi itu karena sepi, lagi hujan. 

Sebelumnya Legiman juga pernah tertangkap dengan perolehan uang sekitar Rp 1 juta. Jadi, Satpol PP Kabupaten Pati sudah beberapa kali melakukan razia, dan Legiman tampaknya menjadi "langganan" yang tidak kapok-kapok.

Ya, kalau dapat Rp 1 juta sehari, tentu saja bagi pengemis yang sudah punya jam terbang yang lama sehingga tidak lagi punya rasa malu, akan sulit pindah profesi. Penghasilan sebesar itu hanya bisa disaingi oleh pejabat atau pengusaha yang telah sukses.

Jelas sudah, problem pengemis adalah masalah yang tidak gampang dicarikan solusinya secara tepat. Ternyata masalah ini bukan hanya ditemukan di kota besar, tapi juga di kota kecil yang harusnya dengan nilai budaya gotong royong yang masih terpelihara, meniadakan para pengemis.

Tampaknya berbagai peraturan daerah yang mengancam para pengemis dan juga para pemberi uang pada pengemis akan terkena hukuman denda, tidaklah mampan.

Apalagi masyarakat kita terkenal sangat gampang dipancing rasa kasihannya dan menilai memberi sedekah pada pengemis adalah tindakan mulia, tanpa menduga orang yang diberi uang malah lebih kaya dari si pemberi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun