Indonesia memang tidak ikut dalam turnamen sepak bola empat tahunan yang paling bergengsi di level Asia, Piala Asia, yang sedang digelar di Uni Emirat Arab (UEA).Â
Namun ternyata ada juga pemain yang boleh disebut sebagai "wakil Indonesia" di sana. Seorang pemain klub Persela Lamongan, Jawa Timur, Â yang berkompetisi di Liga 1, memperkuat negara asalnya Turkmenistan.
Pemain dimaksud bernama Ahmet Atayev yang sudah merumput di Indonesia sejak 2 tahun lalu. Awalnya direkrut Arema FC Malang, kemudian sejak Juli 2018 bermain untuk Persela.
Di Indonesia karir Ahmet Atayev belum begitu bersinar, namun pemain berusia 28 tahun ini sejak beberapa tahun terakhir selalu dipanggil timnas Turkmenistan, bahkan sering menyandang ban kapten.
Rabu (9/1) lalu, Turkmenistan memainkan laga perdananya di Piala Asia berhadapan dengan salah satu favorit juara, Jepang. Dalam laga tersebut skor akhir adalah 3-2 untuk kemenangan Jepang.
Namun Ahmed Atayev berhasil mencatatkan dirinya sebagai salah satu pencetak gol. Saat Jepang sudah unggul 3-1, Turkmenistan mendapat hadiah penalti dari wasit. Ahmet Atayev yang bertindak sebagai algojo berhasil menjebol gawang Jepang sekakigus memperkecil kekalahan.
Atayev terkenal sebagai pemain yang religius seperti pernah ditulis oleh bola.com, 6/8/2017. Ketika itu Ahmet baru memulai karir di Indonesia tapi langsung mendapat respek dari para pemain lain karena sikap religiusnya.
Contohnya, waktu pemain Arema berangkat dari Bandara Halim Jakarta ke Malang di waktu subuh (5/8/2017), Ahmet langsung mencari musala sesampai di bandara.Â
Sayangnya musala berada di ruang tunggu, padahal para pemain belum check in. Akhirnya Ahmet salat subuh di salah satu sudut yang tertutup oleh tiang penyangga dekat konter check in.Â
Ahmet juga rutin melakukan ritual berdoa sebelum dan sesudah makan, dengan mengangkat kedua tangannya. Hal sepele yang justru sering dilupakan oleh banyak pemain.
Selama berkostum Arema, Ahmed Atayev tampil sebanyak 25 kali, yakni 14 kali pada paruh kedua musim kompetisi 2017 dan 11 kali pada paruh pertama kompetisi 2018.