Masukan bagi penyedia kotak amal, sebaiknya kotaknya dibuat berukuran besar dan kokoh yang sulit digotong oleh orang dewasa. Lokasi tempat kotak amal juga jangan di teras toko, tapi agak ke dalam sehingga mudah terpantau penjaga toko.
Setiap hari sebelum toko tutup, uang yang terkumpul disetorkan ke masjid atau pihak lain yang berhak menerima. Sekiranya kotak amal tersebut merupakan titipan dari masjid tertentu, setiap sore sebaiknya ada petugas masjid yang datang mengambil uang.
Lalu, apakah sebaiknya kembali ke kotak amal kayu, bukan kaca transparan? Itu terserah saja, yang penting bisa terkawal dengan baik, sehingga meminimalkan kemungkinan tindak pencurian.
Tapi bagaimanapun juga kotak yang transparan memang berpotensi mengundang pikiran kotor mereka yang lagi kesulitan uang dan coba-coba untuk mencuri. Bisa juga mereka yang terbiasa mencuri merasa tertantang dan menjadikannya sebagai sasaran berikutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H