Indonesia adalah bangsa yang besar, terdiri dari berbagai suku dan agama. Itu pasti kita semua sudah mengetahuinya. Alhamdulillah, perbedaan suku dan agama tersebut tidak menjadikan kita terbelah, justru semakin memperkuat rasa persatuan.Â
Ibarat anggota tubuh, bila ada bagian yang sakit, maka sekujur tubuh akan merasakan sakit. Demikian pula negeri kita tercinta, bila di satu daerah terkena bencana alam, maka satu Indonesia akan berduka dan menggalang bantuan untuk dikirim kepada para pengungsi atau korban di kawasan yang terdampak bencana.
Hanya saja selama ini bantuan yang dikirim dari berbagai daerah relatif standar, seperti untuk makanan, banyak yang mengirim mie instan. Mungkin alasannya lebih praktis bagi penerima bantuan, dan juga gampang membelinya bagi pihak yang memberikan.
Namun pemerintah daerah dan warga Sumatera Barat punya tradisi baru  yang lebih kreatif dalam mengirim bantuan, yakni di samping memberikan uang, juga mengirimkan rendang. Ya rendang, makanan khas urang awak tersebut memang bisa bertahan relatif lama, sekitar 1 bulan.
Seperti yang sekarang sedang dikumpulkan Pemda Sumbar adalah menargetkan 1 ton rendang buat dikirim ke pengungsi di Banten dan Lampung yang baru saja dilanda tsunami. Cara serupa sudah diterapkan pula yang dikirim ke Lombok dan Palu, beberapa bulan sebelumnya.
Rendang sebanyak itu ada yang dimasak khusus beramai-ramai oleh warga yang mau menyumbang, tapi ada pula warga yang membelikan rendang yang sudah jadi yang banyak dijual oleh berbagai toko oleh-oleh di berbagai kota di  Sumbar.
Contohnya, Palang Merah Indonesia (PMI) Bukittinggi bersama warga Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam, bulan Agustus lalu memasak 1 ton rendang buat korban gempa di Lombok (liputan6.com, 24/8/2018).
Ketika rendang dikirim ke Palu, mungkin karena saking banyaknya pengungsi, tentu tak mungkin kebagian rendang semuanya. Akibatnya beredar isu kalau rendang dari Padang hanya buat pejabat di Palu dan Donggala.
Menanggapi isu tersebut, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas  Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, melalui akun media sosialnya menjawab bahwa rendang 1 ton dari Pemda Sumbar sudah dibagikan kepada pengungsi dan tidak benar buat pejabat di sana (tribunnews.com, 10/10/2018).
Nah, berita terkini tentang rendang bantuan dari warga Sumbar buat Banten dan Lampung, saat ini (27/12) masih dalam tahap pengumpulan dan pengemasan yang dikoordinir oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Rendang tersebut sengaja dikemas dalam bungkusan kecil agar gampang didistribusikan. Pendistribusiannya paling cepat dilakukan besok Jumat (28/12), kata Kepala Pelaksana BPBD Sumbar, E. Rahman (ayobandung.com, 27/12/2018).