Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Pilot Tertidur Saat Kemudikan Pesawat, Sempat Kebablasan dari Bandara Tujuan

1 Desember 2018   10:34 Diperbarui: 1 Desember 2018   10:50 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto : jawapos.com


Seorang pilot tertidur saat mengemudikan pesawat. Akibatnya pesawat sempat kebablasan sejauh sekitar 50 km dari bandara tujuan, kemudian memutar lagi dan berhasil mendarat mulus. Itulah yang terjadi belum lama ini di Australia, seperti yang dilansir oleh independent.co.uk, 27 November lalu.

Biro Keamanan Transportasi Australia (ATSB) pun menyelidiki hal yang disebut sebagai "ketidakmampuan" pilot dalam penerbangan dari Tasmania ke King Island pada tanggal 8 November 2018 lalu. Hasil penyelidikannya menemukan bahwa sang  pilot tertidur di belakang kemudi saat menerbangkan pesawat Piper PA-31 tersebut.

Pesawat itu dioperasikan oleh Vortex Air berkapasitas 9 orang penumpang. Namun saat peristiwa itu terjadi, sang pilot merupakan satu-satunya orang dalam pesawat, dan muatan pesawat hanya barang karena pesawat difungsikan sebagai pesawat kargo.

Ternyata kisah pilot yang ketiduran, kalau ditelusuri, telah lumayan sering terjadi. Contohnya pada tanggal 26 April 2017, seorang pilot senior pada maskapai Pakistan International Airlines (PIA) menyerahkan kemudi kepada seorang peserta pelatihan pilot, lalu tertidur pulas. Saat itu pesawat tersebut terbang dari Islamabad, Pakistan, menuju London.

Sang pilot senior bernama Amir Akhtar Hashmi itupun akhirnya diskors karena tindakannya dinilai membahayakan ratusan penumpang, seperti yang diberitakan Daily Mirror, 8 Mei 2017. Amir tidak bisa mengelak, karena seorang penumpang mengambil foto saat ia tertidur dan mengajukan keluhan kepada pihak maskapai.

Sebuah survei dari European Cockpit Association (ECA) terhadap 6.000 pilot, cukup mengerikan juga, karena setiap 4 dari 10 pilot mengaku suka tidur saat sedang bertugas di udara. 3 di antaranya mengaku sempat bangun untuk mengecek apakah co-pilot juga ikut tidur. Hasil survey yang dimuat oleh detik.com (20/11/2012) menyebutkan kelelahan sebagai penyebab utama pilot ketiduran.   

Memang pilot yang tertidur dalam penerbangan jarak saat cuaca cerah dan mengaktifkan sistem autopilot, menurut para ahli penerbangan relatif aman. Namun bagi penumpang yang mengetahui pilot lagi tidur, tentu bisa sport jantung sepanjang penerbangan.

Namun kejadian di Australia di atas kurang lazim, karena jarak antara Tasmania ke King Island hanya membutuhkan waktu 45 menit penerbangan. Kok sempat-sempatnya pilot ketiduran?

Bagi maskapai penerbangan di negara kita, sudah saatnya dikaji kembali berapa lama dalam satu hari seorang pilot diperkenankan mengemudikan pesawat, agar tetap dalam kondisi segar. Alasan untuk efisiensi agar bisa menjual tiket murah bagi penumpang, rasanya tidak tepat. Meskipun banyak tiket promo, tapi bukan berarti nyawa penumpang juga dihargai demikian murah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun